Kembali mufti Mesir Shawki Allam mengeluarkan fatwa yang memicu perdebatan di Mesir. Ia berfatwa tentang bolehnya membongkar rumah rakyat Sinai di Rafah dan memindahkan mereka darisana secara paksa. Fatwa inilah yang kemudian menjadi perdebatan tentang penggunaan kekuasaan atas nama agama dalam keputusann politik.
Sementara itu, Yahya Ismail, salah satu Ulama Azhar memperingatkan akan munculnya reaksi destruktif dari rakyat, dan munculnya kurangnya rasa memiliki terhadap tanah air. Ia menekankan bahwa perlu untuk membayar kompensasi kepada mereka secara tepat sebelum dipindahkan ke tempat lain.
Dr Akram Kassab, anggota Persatuan Ulama Muslim International juga mengecam fatwa Sawki Allam. Namun sebaliknya pemerintah melalui kantor urusan moral angkatan bersenjata, menerbitkan video yang menegaskan bahwa keputusan yang diambil Negara di Sinai adalah untuk menargetkan para teroris dan takfiriyah sebagai upaya mengamankan warga Sinai. (hr/it)
