Mesir membuka kembali perbatasan Rafah dengan Gaza pada hari Sabtu kemarin (25/8), yang telah ditutup sejak serangan 5 Agustus terhadap penjaga Mesir, sumber keamanan Palestina dan Mesir mengatakan.
Langkah ini merupakan sinyal membaiknya hubungan antara pemerintah baru Mesir pimpinan Presiden Muhammad Mursi dan penguasa Hamas di Gaza, yang telah memburuk sejak serangan di mana orang-orang bersenjata menewaskan 16 tentara Mesir di perbatasan Israel.
“Sisi Mesir telah memberitahu kami bahwa perbatasan Rafah akan dibuka di semua hari dalam seminggu, tanpa rincian lebih lanjut,” kata Ehab Al-Ghsain, juru bicara kementerian dalam negeri di Gaza.
Pembukaan persimpangan itu dikonfirmasi oleh sumber keamanan Mesir.
Tak lama setelah serangan itu, Mesir menutup perbatasan Rafah dan bergerak untuk menutup terowongan penyelundupan dengan Gaza atas kecurigaan terowongan itu mungkin telah digunakan oleh gerilyawan yang menembak mati para prajurit Mesir sebelum menyerbu perbatasan Israel melintasi dekat Gaza. Para penyerang sendiri tewas oleh tembakan Israel.
Mesir kemudian mengatakan akan membuka penyeberangan sementara, tetapi hanya selama tiga hari seminggu, terutama untuk mengizinkan perjalanan untuk tujuan kemanusiaan, seperti warga Palestina yang mencari perawatan medis di luar negeri.(fq/reu)