Mesir menyatakan mendukung upaya dunia internasional untuk menghapus pengembangan senjata nuklir dan senjata pemusnah massal. Namun negara Piramid ini juga mengkritik sikap Barat yang sudah menerapkan standar ganda dalam persoalan anti senjata nuklir. Dalam hal ini, Mesir mendukung sikap Arab Saudi yang menyatakan bahwa Barat bersikap sangat keras dalam persoalan nuklir Iran tapi tutup mata atas pengembangan senjata nuklir yang dilakukan Israel.
"Israel harus menempatkan program nuklir mereka di bawah pengawasan International Atomic Energy Agency (IAEA)," kata juru bicara kepresidenan Mesir, Soliman Awwad pada para wartawan usai pertemuan antara Presiden Husni Mubarak dan Wakil Presiden AS Dick Cheney dalam kunkungannya ke negeri itu.
Awwad mengatakan, perlombaan nuklir di Timur Tengah menimbulkan konsekuensi yang akan menyebabkan kehancuran di wilayah itu. "Kita harus tanamkan dalam pikiran kita bahwa publik Mesir menolak pertikaian seputar program nuklir Iran sementara mereka meyakini bahwa Barat sedang menguji program nuklir Israel," sambung Awwad seperti dikutip Reuter.
Kritikan bahwa Barat sudah menerapkan standar ganda dalam menyikapi program nuklir Iran, sebelumnya juga dilontarkan oleh Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Saud Al-Faisal. Menurut Faisal munculnya pertikaian soal program nuklir Iran, sebagian karena kesalahan Barat juga yang selama lebih dari tiga tahun ini membiarkan Israel membangun persenjataan nuklirnya.
Baik Mesir maupun Arab Saudi menyerukan krisis nuklir antara Iran dan Barat yang terjadi saat ini dilakukan dengan cara negosiasi.
Terkait dengan program senjata nuklir Israel, badan pemantau nuklir PBB sebenarnya sudah meminta negara Zionis itu untuk menghentikan program rahasia senjata nuklirnya untuk menghindari munculnya perlombaan senjata nuklir di wilayah Timur Tengah. Namun Israel tetap bersikap ambigu, dengan tidak mengiyakan atau membantah tentang keberadaan program senjata nuklirnya itu.
Belakangan, Israel malah ikut menekan Iran atas program pengembangan energi nuklirnya. Pejabat pelaksana Perdana Menteri Israel, Ehud Olmert bahkan mengigatkan Iran bahwa Israel tidak akan membiarkan siapapun yang mengancaman eksistensi Israel untuk memiliki senjata pemusnah massal. (ln/iol)