Mesir akan membuka perbatasannya dengan Jalur Ghaza bagi warga Palestina selama dua hari, mulai hari Selasa (1/7). Perbatasan akan dibuka sementara untuk warga Palestina yang memiliki izin tinggal dan visa, para mahasiswa dan warga yang membutuhkan pengobatan segera.
Hal tersebut diungkapkan oleh seorang pejabat keamanan Mesir yang menolak disebut identitasnya. "Mesir memutuskan untuk membuka perbatasan Jalur Ghaza selama dua hari mulai hari Selasa dan akan mengizinkan warga Palestina yang memiliki visa serta izin tinggal, mahasiswa serta warga Ghaza yang sakit untuk melewati perbatasan, " kata sumber Mesir tadi.
Pada bulan Mei dan bulan Juni kemarin, Mesir juga membuka perbatasan tapi hanya untuk warga Jalur Ghaza yang menderita sakit dan memerlukan perawatan kesehatan segera. Perbatasan dengan Mesir, menjadi satu-satunya harapan bagi warga Ghaza karena perbatasan-perbatasan lainnya ditutup total oleh rezim Zionis Israel.
Menyusul kesepakatan gencatan senjata dengan Israel yang tercapai seminggu yang lalu, Hamas yang saat ini berkuasa di Jalur Ghaza meminta Mesir agar secara permanen membuka perbatasan Rafah. Namun permintaan Hamas belum dikabulkan karena negosiasi bukan hanya melibatkan Hamas dan Mesir tapi juga Uni Eropa yang ikut memonitor perbatasan Rafah atas nama Israel, sebelum Hamas mengambilalih Ghaza.
Sementara itu, Israel dilaporkan membuka kembali perbatasan-perbatasan dengan Jalur Ghaza, antara lain perbatasan Sufa, Nahal Oz dan Erez.
Sebelumnya Israel menyatakan menutup kembali perbatasan setelah melakukan pelonggaran pasca kesepakan gencatan senjata antara Hamas dan Israel. Penutupan kembali dilakukan setelah pejuang Palestina melakukan tembakan mortir ke wilayah Israel sebagai balasan atas serangan Israel di Tepi Barat.
Pejabat Departemen Pertahanan Israel Peter Lerner mengatakan, meski dibuka kembali Israel tetap memberlakukan sejumlah pembatasan di ketiga perbatasan itu. Selain perbatasan Sufa, Nahal Oz dan Erez, Israel dilaporkan juga akan membuka kembali perbatasan Karni, namun sampai hari ini belum ada kepastian dari pihak militer Israel.
Hari Jumat kemarin, Israel juga mulai melonggarkan pasokan bahan bakar untuk keperluan pembangkit listrik di Ghaza, yang masuk melalui perbatasan Nahal Oz. (ln/alj/al-arby)