Mesir menyatakan akan menutup perbatasan Rafah-perbatasan Gaza-Mesir-untuk mencegah para aktivis perdamaian masuk ke Gaza untuk ikut serta dalam aksi massa untuk menghentikan blokade Israel terhadap Jalur Gaza yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun.
Dipekirakan sekitar 1.360 aktivis perdamaian dari seluruh dunia akan berpartispasi dalam aksi massa bertajuk "Gaza Freedom March".
Namun, kemungkinan mereka akan terhambat masuk ke Gaza karena otoritas Mesir menyatakan akan menutup perbatasan dalam minggu ini sampai bulan Januari mendatang.
Panitia aksi mengatakan, Kementerian Luar Negeri Mesir sudah memberitahukan penutupan itu tanpa memberikan alasan yang jelas dan hanya menyebutkan soal eskalasi ketegangan di perbatasan Mesir-Gaza menyusul serangan seorang warga Palestina terhadap seorang penjaga perbatasan Mesir beberapa hari yang lalu.
Tapi sejumlah peserta aksi menyatakan pada otoritas Mesir bahwa mereka siap mengambil resiko dan akan tetap akan masuk ke Jalur Gaza untuk mendukung aksi perlawanan terhadap blokade Israel di Jalur Gaza.
"Larangan ini menjadi kendala bagi kami. Kami sering menghadapinya dan bisa mengatasinya. Banyak rombongan, besar maupun kecil yang tidak mendapatkan ijin masuk ke Gaza dalam setahun belakangan ini, bahkan sebelum mereka sampai di perbatasan Rafah," kata panitia acara.
"Beberapa rombongan yang kecewa, meninggalkan Rafah atau Kairo. Beberapa rombongan, bis-bisnya diberhentikan di tengah jalan dan dilarang masuk ke Gaza.
Tapi setelah ada tekanan politik dan tekanan dari publik, pemerintah Mesir biasanya mengubah kebijakannya dan membolehkan rombongan masuk ke Gaza," sambung mereka.
Panitia sudah menyiapkan aksi "Gaza Freedom March" selama berbulan-bulan sebagai upaya untuk menghentikan blokade Israel dan blokade sejumlah negara Barat terhadap warga Gaza.
Aksi massa itu sekaligus untuk memperingati satu tahun agresi brutal yang dilakukan Israel ke Jalur Gaza pada Januari 2008 yang menyebabkan sekitar 1.400 warga Gaza tak berdosa gugur syahid.
Panitia sudah menghubungi para peserta aksi dari berbagai negara untuk menelpon, mengirim fax dan email ke kedubes Mesir di negara masing-masing untuk menekan Mesir agar mengijinkan para aktivis internasional masuk ke Jalur Gaza lewat perbatasan Rafah dan membiarkan aksi massa untuk melawan kebiadaban Israel itu terlaksana.
Beberapa delegasi yang terdiri dari aktivis perdamaian dari berbagai negara, saat ini sudah ada yang tiba di Kairo dan rombongan lainnya masih terus berdatangan.
Blokade Israel dan sejumlah kekuatan-kekuatan Barat di Jalur Gaza menyebabkan krisis kemanusiaan di wilayah itu yang makin memburuk akibat agresi brutal Israel setahun yang lalu.
Aksi massa "Gaza Freedom March" diharapkan bisa menarik perhatian dunia internasional untuk menekan Israel dan membebaskan 1,5 juta warga Gaza dari isolasi yang dilakukan rejim Zionis. (ln/IMEMC)