Juru bicara Presiden Mesir Muhammad Mursi, Yasser Ali dikutip pada hari Sabtu ini (25/8) mengatakan bahwa Mesir tidak memiliki niat untuk memulihkan hubungan diplomatik dengan Iran, hanya beberapa hari setelah berkembang berspekulasi terkait kunjungan presiden Mursi ke Teheran akan menjadi momen bagi hubungan kedua negara.
Mursi akan berada di ibukota Iran pada tanggal 30 Agustus mendatang untuk menghadiri serah kepresidenan Gerakan Non-Blok ke pemerintah Iran. Namun menurut surat kabar milik negara al-Ahram, Mursi hanya akan menghabiskan waktu empat jam di negara tersebut.
“Soal [memulihkan hubungan diplomatik] adalah tidak masuk pembahasan pada tahap ini,” kata Yassir Ali kepada surat kabar milik Saudi Al-Sharq Al-Awsat dalam sebuah wawancara yang juga diterbitkan di media Mesir.
Pekan lalu, Wakil Presiden Iran Ali Akbar Salehi mengatakan bahwa kedua negara memulihkan hubungan diplomatik setelah lebih dari 30 tahun.
Salehi membuat pernyataan dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Mesir yang dikelola negara Al-Ahram, mengatakan bahwa Teheran berharap untuk membangun hubungan “persahabatan dan persaudaraan” dengan Kairo.
“Mesir adalah landasan dari wilayah kawasan dan memiliki peran khusus di negara-negara Arab dan Muslim … dan kami ingin menjalin hubungan persahabatan dan persaudaraan,” kata Salehi, menambahkan bahwa Teheran berharap untuk mengembalikan hubungan yang “normal” dengan Kairo.
Salehi mengatakan revolusi Mesir membuka bab baru dalam hubungan Mesir dengan dunia luar, menambahkan bahwa Republik Syiah Iran akan menyambut Mursi akhir bulan ini di Teheran.
Kedua negara telah berselisih sejak Mesir menjadi tuan rumah Shah yang terguling setelah Revolusi Syiah Iran 1979 dan perjanjian damai Mesir dengan Israel.(fq/bm)