Pemerintah Mesir membebaskan lebih dari 900 orang anggota Jamaah Islamiyah, organisasi Islam yang dianggap radikal oleh Mesir. Kementerian Dalam Negeri Mesir menyatakan, di antara 900 orang yang dibebaskan itu adalah pendiri dan pemimpin Jamaah Islamiyah, Najeh Ibrahim.
Beberapa tahanan ada yang sudah dipenjarakan lebih dari 20 tahun. Pembebasan dilakukan secara bertahap sampai 10 hari kedepan.
Jamaah Islamiyah melakukan merger pada tahun 1970an dengan organisasi Islam, Al-Jihad. Keduanya dituduh bertanggung jawab atas rencana dan pembunuhan Presiden Mesir Anwar Sadat pada 1981.
Jamaah Islamiyah juga dituding bertanggung jawab atas gelombang kekerasan yang terjadi di Mesir pada 1990, terutama serangan yang terjadi pada 1997 di Luxor yang menewaskan 58 orang. Korban tewas dalam peristiwa itu kebanyakan para turis.
Jamaah Islamiyah sendiri sudah menegaskan sudah meninggalkan taktik perjuangan mereka yang menggunakan kekerasan dan pada tahun 2003 organisasi ini menerbitkan sebuah buku yang isinya menjelaskan perubahan ideologi mereka. (ln/aljz)