Menlu Mesir, Ahmad Abu Al-Ghet, akan mengundang delegasi Hamas dan Pemerintah Palestina untuk mengkaji bersama secara kritis masalah perbatasan antara Ghaza dan Mesir.
Sebelumnya, Hamas meminta Kairo untuk melakukan koordinasi secara langsung dengan pihaknya terkait penguasaan atas perbatasan. Inisiatif Mesir yang akan mengundang delegasi Hamas disambut segera oleh Kepala Biro politik Hamas Khalid Mishal.
Ia mengatakan pihaknya siap memenuhi undangan untuk dialog dengan kelompok Fatah tanpa syarat. Sementara dalam konteks yang sama, Nabel Abu Rudeina, konsultan Presiden Palestina Mahmud Abbas berencana mengunjungi Kairo hari Rabu mendatang (30/1) untuk mengkaji masalah perbatasan.
Sebelumnya, Abbas dalam keterangannya menyatakan bahwa ia telah mengajukan proposal kepada PBB dan Liga Arab untuk mencabut pengepungan Ghaza dengan mengembalikan penguasaan perbatasan. Abbas mengatakan dirinya akan mau berdialog dengan Hamas bila agendanya “kudeta” yang ditudingkan kepada kelompok pejuang Palestina Hamas.
Sementara itu, ribuan rakyat Palestina penduduk Ghaza terus menerus berlalu lalang di perbatasan kota Rafah dan Arisy. Mereka memperbanyak perbekalan dan kebutuhan pengobatan yang sangat mereka butuhkan. Pihak Pemerintah Mesir sendiri berharap adanya regulasi dan pengaturan terhadap keluar masuknya rakyat Palestina ke wilayahnya melalui Rafah. (na-str/aljzr)