Mereka yang Menentang Pembangunan Masjid Sandhurst

Rencana pembangunan masjid di dekat Akademi Militer Sandhurst, Inggris masih menjadi polemik antara komunitas Muslim dengan warga setempat, pejabat pemerintah dan kalangan militer yang tidak menyetujui pembangunan masjid tersebut.

Untuk menyelesaikan polemik itu, pekan ini akan dilakukan "pandangan umum" untuk mempertimbangkan kembali rencana pembangunan masjid itu. Acara ini akan digelar di Camberley Theatre, yang dijadwalkan berlangsung selama enam hari, untuk mendengarkan pandangan masing-masing pihak atas rencana pembangunan masjid Sandhurst.

"Pandangan umum" ini menjadi puncak polemik pembangunan masjid itu yang sudah berlangsung selama satu tahun, antara Asosiasi Komunitas Muslim Bengali di Berkshire, Hampshire dan Surrey–yang mengajukan permohonan pembangunan masjid–dengan kelompok yang menentang pembangunan masjid, antara lain organisasi "Save Our School" pimpinan Alan Kirkland yang mengumpulkan 7.000 tanda tangan untuk menolak pembangunan masjid itu.

Selain warga lokal, Menteri Pendidikan Michael Gove dan sejumlah petinggi militer Inggris juga menyatakan menentang pembangunan masjid di Sandhurst.

Warga setempat yang tidak setuju berlasan bahwa bentuk bangunan masjid tidak sejalan dengan model arsitektur kota Sandhurst. Pihak militer tidak suka dengan ide menara masjid yang menghadap langsung ke lapangan parade Akademi Militer Sandhurst. Menteri Pendidikan menginginkan komunitas Muslim menarik permohonan pembangunan masjid, dengan alasan demi menjaga kehidupan masyarakat yang harmonis. Sementara gereja-gereja setempat menilai keberadaan masjid itu sebagai "pernyataan supremasi" Islam dan Muslim.

"Tidak ada dalam Al-Quran yang menyebutkan bahwa masjid harus punya kubah dan menara. Masjid juga tidak harus menghadap kiblat. Jika mereka hanya ingin salat di masjid, tidak penting bentuk masjidnya seperti apa," kata Alan Kirkland dari "Save Our School" yang menentang pembangunan masjid.

"Mereka (komunitas Muslim) berusaha membidik kita sebagai rasis. Saya tersinggung dengan hal ini. Saudara ipar-lelaki saya, dan keponakan saya juga ada yang muslim," tukas Kirkland.

Komunitas Muslim Bengali akan membangun masjid itu, dengan membongkar bangunan bekas sekolah Kristen yang bergaya arsitektur Victoria. Mereka mengatakan harus membongkar bangunan lama karena tidak tidak sesuai untuk bangunan masjid yang mereka butuhkan. Muslim di Camberley, sudah menggunakan sekolah tua itu sebagai masjid sejak tahun 1996. Mereka membeli bangunan tersebut dari sumbangan dana seorang konglomerat asal Kuwait.

Masjid Sandhurst yang akan dibangun, akan dilengkapi dengan ruang-ruang kelas, ruang khusus untuk perempuan, dan akan menjadi pusat kegiatan warga Muslim yang bisa menampung ribuan orang.

Sejauh ini, komunitas Muslim sudah setuju untuk tidak membangun menara masjid, setelah Menteri Pertahanan Inggris menyatakan keberatan jika masjid dilengkapi dengan menara. (ln/guardian)