Ketika Presiden Afghanistan Hamid Karzai bersengkongkol dengan AS dan NATO di tanah Afghanistan, sebagian besar orang-orang dalam pemerintahan Karzai ternyata diam-diam mendukung perjuangan Taliban. Hal ini disampaikan langsung oleh salah satu pemimpin senior Taliban, Sirajuddin Haqqani. Menurut Haqqani, Taliban selama ini mendapatkan dukungan tulus dan patriotik dari orang-orang dalam pemerintahan Karzai.
Haqqani mengatakan bahwa Taliban tidak akan sekalipun bersikap dan berlaku moderate atau kompromis dengan Amerika. Haqqani pun menegaskan bahwa peran Arab Saudi sangat besar dalam kedatangan pasukan AS ke Afghanistan. "Kami, Taliban, terus berjuang." ujarnya, "mereka yang telah meletakan senjata dan tangannya, berhenti dari jihad dan hidup mewah (seperti memiliki iPod) tidak pantas dan tidak punya hak menyebut diri mereka sendiri Taliban. Kami hidup di gunung, sedikit tidur dan makan dengan roti kering, untuk membebaskan tanah air Afghanistan kami dan mereka dari kependudukan AS dan NATO!"
Saat ini, Sirajuddin Haqqani diburu oleh AS dengan harga mahal. Kepalanya dibandroli dengan dollar sebesar $5 juta. "Pertama kali saya mendengar hal itu, saya tengah bersama dengan masyarakat. Saya tidak bisa tidur sampai keesokan harinya," terangnya seraya tersenyum. "Saya tidak mengerti mengapa mereka menghambur-hamburkan waktu, tenaga dan uangnya untuk saya. AS tidak mengerti, bahwa jika pun mereka berhasil membunuh saya, akan ada 1000 orang mujahid seperti Sirajuddin di Afghanistan ini untuk membebaskan tanah air kami dari kekuasaan mereka."
"Setiap kali AS mengumumkan harga dari kematian kami, dan biasanya dengan harga mahal, kami, Taliban akan merasa bangga sekali." imbuhnya."Itu semakin menambah semangat jihad kami. Saya dan orang-orang Afghanistan bisa kemana saja di tengah rakyat di seluruh Afghanistan. Rakyat bersama kami."
Menyinggung tentang orang dalam pemerintahan Karzai, Haqqani berkata, "Para pejabat intelijen Afghanistan bersimpati terhadap perjuangan Taliban, dan mereka memberikan informasi yang dapat dipercaya tentang pergerakan dan manuver AS dan NATO kepada kami."
Sedangkan perihal kelompok militan Pakistan, Haqqani mengatakan bahwa mereka sudah bersumpah tidak akan pernah saling mengganggu. "Kami fokus pada perjuangan kami sendiri di Afghanistan ketimbang berkonflik dengan sesama saudara kami." (sa/qm)