Merasa Diancam Dibunuh, Tokoh Anti-Islam Belanda Ajukan Gugatan Hukum

Siapa menebar angin, dia akan menuai badai. Peribahasa ini sepertinya layak disematkan untuk Geert Wilders, tokoh partai kiri-jauh, Partai Kebebasan di Belanda yang dikenal sangat anti-Islam. Karena pernyataannya yang berulangkali melecehakan Islam dan umat Islam, muncul sebuah video yang bernuansa ancaman terhadap Wilders.

Rekaman video itu pertama kali beredar di situs YouTube. Setelah YouTube menghapusnya, video itu masih bisa disaksikan di sebuah situs di Belanda. Klip video anti-Wilders berdurasi sekitar satu menit itu, menampilkan poster bergambar Wilder dengan tulisan "Allahu Akbar." Poster itu dalam kondisi berlubang-lubang seperti habis ditembaki peluru.

Wilders menganggap klip video itu sebagai ancaman pembunuhan terhadap dirinya. Juru bicara Partai Kebebasan tempat Wilder bernaung, yang tidak mau disebut namanya mengatakan bahwa Wilders telah mengajukan gugatan hukum atas beredarnya rekaman video yang disebutnya "menjijikan."

Wilder sendiri sudah mendapatkan pengawasan ketat dari polisi Belanda sejak terbunuhnya sutradara film dan kolomnis Theo Van Gogh tahun 2004, gara-gara film yang dibuatnya tentang kaum perempuan dalam Islam yang dianggap menghina Islam. Wilders dikhawatirkan mengalami nasib sama dengan Van Gogh karena pernyataan-pernyataannya yang anti-Islam.

Belakangan, Wilders kembali menjadi pusat perhatian setelah ia mengumumkan akan membuat film pendek yang menunjukkan bahwa kitab suci umat Islam, al-Quran adalah "kitab fasis" dan "mendorong penganutnya untuk membunuh."

Organisasi-organisasi Muslim di Belanda sudah mengeluarkan himbauan pada warga Muslim di Negeri Kincir Angin itu, untuk tidak terprovokasi dengan pernyataan Wilders maupun dengan film yang dibuat Wilders jika dirilis nanti. Belum ada kejelasan apakah Wilders benar-benar membuat film itu dan kapan akan ditayangkan. (ln/al-arby)