Kairo, Menteri Wakaf Mesir Prof. Dr. Mahmoud Hamdi Zaqzouq menyerukan seluruh umat Muslim di seluruh dunia untuk menziarahi Masjid al-Aqsha. Hal ini dimaksudkan sebagai upaya dukungan dan pengukuhan Yerusalem sebagai kota suci umat Islam dan ibu kota Palestina.
"Targetnya, seratus ribu peziarah Muslim setiap tahunnya," ungkap Zaqzouq sebagaimana dilansir surat kabar al-Arabiyyah (23/4).
Menteri yang juga cendikiwan Al-Azhar itu juga menegaskan, upaya ini sebagai upaya ketegasan umat Islam di hadapan pihak Israel.
Bukti solidaritas umat Muslim ini sangat penting, karena masalah Palestina bukan sebatas masalah negara yang terjajah itu saja, bukan pula masalah Arab dan Timur Tengah, tetapi masalah seluruh umat Muslim di belahan dunia mana pun.
Professor lulusan Universitas Jerman itu menambahkan, tensi ziarah ke Yerusalem bagi umat Muslim seharusnya tidak kalah tinggi dari ziarah ke tanah suci Makkah dan Madinah.
"Al-Aqsha dan Yerusalem adalah tempat suci umat Muslim ketiga," tuturnya.
Ditambahkannya, hingga saat ini pihak penjajah Israel merasa sangat leluasa saja melakukan penggalian di bawah Masjid al-Aqsha, juga melakukan upaya-upaya yahudisasi Yerusalem.
"Ini karena negara-negara Islam cenderung diam di hadapan masalah ini."
Professor yang juga Mantan Ketua Jurusan Filsafat Universitas Al-Azhar Mesir itu menegaskan, bahwa umat Muslim tidak akan tahu apa yang akan terjadi di kemudian hari. Hal ini karena mereka cenderung menganggap masalah Yerusalem adalah masalah rakyat Palestina saja.
"Atas sikap diam ini pula, bisa jadi Yerusalem besok remuk redam seperti kota-kota Palestina yang lain, semisal Gaza dan Ramalla." (arb/L2)