Menteri kebudayaan Mesir Faruq Husni yang juga seorang kandidat yang akan menjadi direktur umum UNESCO, menarik kembali pernyataannya pada awal bulan Mei 2008 lalu – yang menyatakan bahwa ia akan membakar seluruh buku-buku Israel dari perpustakaan yang ada di Mesir.
"Saya ingin mengatakan bahwa saya sungguh-sungguh menyesal dengan kata-kata yang telah saya ucapkan," kata Husni dalam mengomentari pemberitaan di surat kabar Le Monde hari rabu lalu yang mengutip pernyataannya dahulu, menjelang penutupan daftar calon direktur UNESCO.
"Saya laki-laki yang cinta damai. Saya tahu perdamaian bisa dilakukan dengan rasa pengertian dan rasa penghormatan. Atas nama nilai-nilai ini, saya ingin menarik kembali ucapan saya yang saya gunakan pada bulan Mei 2008 lalu, yang mana saya menyerukan untuk membakar buku-buku Yahudi. Kata-kata ini membuat orang terkejut dan saya memahami hal tersebut."
Mengikuti sebuah pertanyaan oleh seorang wakil pihak oposisi di parlemen, Husni mengatakan pada tanggal 10 bulan Mei tahun lalu:"Saya sendiri yang akan membakar buku-buku Israel jika saya menemukan buku-buku itu di perpustakaan Mesir."
Pernyataan Husni tersebut akhirnya menyulut protes secara resmi dari Shalom Kohen duta besar Israel di Kairo kepada kementrian luar negeri Mesir.
Husni mengatakan pernyataannya tersebut tidak ia pikirkan terlebih dahulu dan ia melakukan hal tersebut untuk menunjukkan kemarahan kepada Israel atas tindakan mereka terhadap rakyat Palestina.(fq/aby)