Menteri Luar Negeri Ahmet Davutoglu dari Turki membela Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) dari tuduhan terorisme, ia bahkan menyalahkan pemerintah Irak dan Suriah atas kekerasan yang terjadi saat ini di wilayah tersebut, menurut laporan dari Özgür Gundem.
Komentar itu muncul di tengah serangan ISIS di Kurdistan Irak selama lima hari terakhir yang telah membuat ratusan ribu komunitas Yezidi, Kristen dan Syiah mengungsi dari wilayah tersebut.
Menteri Luar Negeri Turki membuat komentarnya pada program televisi di mana ia tampaknya membela ISIS dari tuduhan “terorisme” atau label “radikal”. Davutoglu mengatakan kepada pemirsa bahwa “struktur seperti ISIS dapat tampak seperti struktur milisi radikal . Didalam strukturnya ada kebanyakan orang Arab Sunni, dan sejumlah besar warga Turkmens.
Dia melanjutkan , sementara banyak pihak terlalu cepat menuding ISIS sebagai teroris, sebenarnya rezim Suriah dan Irak-lah yang sebenarnya penyebab masalah, ia mengatakan jika Sunni Arab tidak dikecualikan di Irak, propinsi Mosul dan Anbar tidak akan marah seperti saat ini. Seperti di Suriah ada kelompok minoritas yang hanya mewakili 12% dapat menguasai mayoritas masyarakat , bila saja itu tak terjadi maka kejadiannya tidak akan seperti ini. Ada komunitas mayoritas yang marah yang sudah bersabar hingga batas tertentu. ” (JL/KH)