Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu mengatakan bahwa sudah waktunya untuk mengakhiri Islamofobia yang berkedok sebagai kebebasan untuk berbicara dengan bebas.
“Sayangnya, Islamofobia juga menjadi bentuk baru rasisme seperti anti-Semitisme. Ini tidak bisa lagi ditoleransi dengan kedok kebebasan berekspresi. Kebebasan tidak berarti anarki,” kata menlu Turki kepada 193 negara di Majelis Umum PBB pada hari Jumat lalu.
“Kebebasan tidak berarti anarki. Ini berarti semua tindakan harus memiliki tanggung jawab. Tujuan dari Islamofobia adalah untuk menciptakan kebencian,” tegasnya.
Davutoglu mengatakan masyarakat internasional perlu mengambil langkah-langkah cepat, menambahkan bahwa PBB, khususnya, harus memimpin upaya ini dan harus menyediakan kerangka hukum internasional untuk tujuan tersebut.
“Kami memutuskan untuk aktif mengejar tujuan ini dan bekerja dengan tekun dengan berpikiran seperti bangsa-bangsa lain dan organisasi internasional untuk memastikan bahwa kita mengambil sikap bersatu dan efektif terhadap Islamofobia dan segala bentuk kejahatan kebencian lainnya,” paparnya.(fq/wb)