Menteri luar negeri Turki, ahmad Dawudoglu mengatakan bahwa apa yang terjadi saat ini di Mesir terkait Dektrit Presiden adalah peristiwa yang “sangat alami”, bahwa pasti ada perbedaan pendapat selama fase transisi setelah revolusi 25 Januari (Arab Spring).
Ia mengatakan pada konferensi pers bersama dengan menteri Luar Negeri Aljazair Mourad Medelci di Aljazair pada hari Minggu malam bahwa “ekspresi dari perbedaan pendapat merupakan ujian bagi pemerintahan dan kami berdiri disamping konsolidasi pemerintahan di Mesir pada fase yang sensitif ini.”
Ia juga menyatakan harapannya untuk “melewati fase ini dengan aman dan mencapai solusi yang disepakati oleh semua pihak.”
Dan Mesir sampai saat ini masih dalam perdebatan tentang Deklarasi konstitusi yang dikeluarkan presiden Mursi kamis lalu, dimana Oposisi menganggap sebagai “pelanggaran hukum legal dan mensahkan kediktatoran Presiden”, namun para pendukungnya menganggap hal tersebut sebagai “sementara dan diperlukan untuk membawa stabilitas negara itu dengan cepat.” (hr)