Intervensi militer untuk merebut kembali Mali utara dari kelompok Islam yang terkait Al-Qaidah akan menjadi tugas berat yang membutuhkan militer yang tangguh, kata Menteri Luar Negeri Perancis Laurent Fabius, Minggu kemarin (21/10).
“PBB dan Uni Eropa telah sepakat untuk memberikan pelatihan bagi pasukan Mali yang dapat dimulai segera,” kata Fabius televisi Prancis.
“Pasukan Mali akan dilatih dan mereka akan mencoba untuk merebut kembali kota-kota di utara seperti Timbuktu, Kidal dll,” katanya, menambahkan bahwa hal ini bisa dimulai dalam beberapa minggu.
“Setelah itu akan ada operasi lain yang lebih sulit yang menghadapi Al-Qaidah dan pendukungnya yang hal ini membutuhkan tentara yang tangguh,” dia menambahkan.
Fabius mengatakan kepada AFP bahwa merebut kembali kota-kota utara tidak selalu berarti konfrontasi dengan AQIM.
Wilayah yang luas di utara Mali jatuh di bawah kendali oleh kelompok-kelompok Islam, termasuk Al-Qaidah di Maghreb Islam (AQIM) dalam kekacauan yang mengikuti terjadinya kudeta bulan Maret lalu di sebuah negara yang dulunya dianggap sebagai salah satu negara demokrasi paling stabil di Afrika.(fq/afp)