Ada cerita yang tersisa dari Konferensi Annapolis yang berlangsug tanggal 27 November lalu di Maryland, AS. Menlu Israel Livni ternyata merasa tidak nyaman karena para menteri luar negeri negara-negara Arab yang hadir di konferensi itu menolak berjabat tangan dengannya.
Hal itu disampaikannya dalam wawancara dengan televisi Israel Channel 2. Ia mengungkapkan bagaimana menteri luar negeri Arab Saudi dan Suriah menolak berjabat tangan dengannya. Ketika ditanya oleh pewawancara apakah ia berusaha untuk berinteraksi dengan kedua menteri itu, Livni menjawab, "Saya tidak pernah memaksa siapa pun yang menolak bicara dengan saya… "
Namun, menurut Washington Post, dalam pertemuan tertutup Livni yang merasa frustasi dengan sikap para menlu negara-negara Arab sempat menanyakan mengapa mereka menolak berinteraksi dengannya.
"Mengapa tak ada seorang pun yang mau berjabatan tangan dengan saya? Mengapa tidak ada seorang pun yang kelihatannya mau bicara dengan saya?" tanya Livni.
Washington Post menulis, pertanyaan Livi itu sebenarnya ditujukan pada Menlu Saudi Saud al-Faisal yang memang menolak berjabat tangan dengan Livni.
Menteri belanda bidang hubungan Eropa Frans Timmermans menambahkan, dalam pertemuan tertutup itu Livni bahkan sempat meminta agar menteri-menteri negara Arab tidak mempelakukannya seperti orang dari kasta yang rendah. Ia membenarkan bahwa para menteri negara-negara Arab memang menghindari Livni dalam Konferensi Annapolis. "Mereka (para menteri negara-negara Arab) menjauhi Livni seolah-olah Livni itu adik perempuan dari seorang pangeran Drakula, " ujar Timmermans.
Sebelum pelaksanaan konferensi, Menlu Saudi Saud al-Faisal memang sudah mengatakan bahwa ia tidak akan mau bersalaman dengan siapa pun wakil dari Israel selama konferensi berlangsung. Alasannya, hal-hal semacam itu hanya menunjukkan "sikap pura-pura. " (ln/albwb)