Lagi-lagi Menlu Israel Avigdor Lieberman bikin ulah. Ia memerintahkan para diplomat Israel untuk menyebarluaskan sebuah foto pertemuan antara mantan tokoh agama Palestina dengan pimpinan Nazi. Foto itu diambil di Berlin pada tahun 1941. Dalam foto tersebut, Hitler terlihat duduk di samping Haji Amin Al-Husseini, mufti dan tokoh pemimpin agama terkemuka di Yerusalem pada masa itu.
Yang pasti Lieberman punya tujuan sampai harus repot-repot memerintahkan para diplomat Israel di seluruh dunia menyebarkan foto tersebut. Seorang pejabat Israel mengatakan, Lieberman ingin mempermalukan negara-negara Barat yang belakangan ini menekan Israel agar menghentikan pembangunan pemukimannya di Yerusalem Timur yang sebenarnya wilayah Palestina. Sementara jubir Lieberman mengatakan, atasannya menilai foto itu merupakan fakta penting yang harus diketahui dunia tanpa mengelaborasi lebih lanjut.
Tapi, tidak semua diplomat mau melaksanakan perintah Lieberman dengan alasan tindakan menyebarkan foto itu hanya akan mempertajam kritik dunia terhadap Israel. Sejarah mencatat, Israel merampas wilayah Yerusalem Timur pada saat Perang Enam Hari tahun 1967. Israel berambisi menjadi kota Yerusalem sebagai ibukotanya, padahal yang lebih berhak menjadikan Yerusalem sebagai ibukota negara adalah negara Palestina jika berdiri kelak.
Gubernur Yerusalem yang ditunjuk pemerintahan otoritas Palestina, Adnan Al-Husseini mengecam tindakan Lieberman dan menyebutnya sebagai "kebangkrutan politik."
"Foto itu cerita lama yang memiliki konteks sendiri dan tidak ada hubungannya dengan kondisi sekarang," kata Al-Husseini.
Tapi, museum holocaust Yad Vashem di Yerusalem menuding bahwa mufti Yerusalem ketika itu, Amin Al-Husseini telah memberikan dukungannya pada Nazi untuk memenangkan tujuan-tujuan nasionalisme Arab dan telah melobi Nazi untuk melakukan pemusnahan kaum Yahudi di Afrika Utara dan Palestina.
Tetapi perintah Lieberman untuk menyebarkan foto tersebut terkait dengan ketegangan antara Israel dengan AS serta sejumlah negara Eropa yang mendesak Israel agar menghentikan pembangunan pemukiman Yahudi utamanya di wilayah Yerusalem Timur. Lieberman, sebagai seorang tokoh Yahudi Zionis garis keras menolak tekanan itu. (ln/hz)