Menteri Luar Negeri AS John Kerry pada Rabu menuduh Ikhwanul Muslimin mencuri revolusi Mesir , dalam beberapa komentarnya yang menyudutkan terhadap partai yang berkuasa , walau partai iIslam itu menang dalam pemilu demokratis pertama di negara ini .
Dalam pidato di hadapan forum peningkatan hubungan antara perusahaan swasta dan badan-badan keamanan diplomatik.
” Massa di Tahrir Square , adalah mereka yang tidak termotivasi oleh agama atau ideologi .
” Mereka termotivasi oleh apa yang mereka lihat melalui dunia ini saling berhubungan , dan mereka ingin sepotong peluang dan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan dan memiliki pekerjaan dan memiliki masa depan , dan tidak ingin memiliki pemerintahan yang korup yang dirampas dari mereka , dari semua itu dan banyak lagi, ” kata menlu AS .
” Mereka gencarkan tweeter dan berbicara satu sama lain , dan dengan itulah apa yang mendorong revolusi itu.
” Dan kemudian semangat mereka dicuri oleh entitas tunggal paling terorganisir , yaitu Ikhwanul Muslimin . ”
Sejak presiden Mohammed Mursi digulingkan oleh militer pada bulan Juli tahun ini , Amerika Serikat telah berulang kali mengatakan bahwa Mursi telah gagal memenuhi panggilan untuk inklusif , dan membentuk pemerintahan yang transparan .
Dan Kerry pada bulan Agustus lalu membela aksi militer untuk mengkudeta Mursi , ia mengatakan hal itu sebagai upaya ” memulihkan demokrasi . ”
Kerry berjanji awal bulan ini , ia akan adakan kunjungan mendadak ke Kairo bahwa Amerika Serikat akan bekerja dengan para pemimpin interim Mesir dan meminta mereka untuk terus melanjutkan melakukan reformasi . (Arby/KH)