Menteri Keuangan AS Henry Paulson mengingatkan para pelaku ekonomi di negeri itu untuk tidak terlalu berharap pada upaya penyelamatan ekonomi yang dilakukan pemerintah. Ia mengatakan, ‘bailout’ bukanlah ‘obat penyembuh segala penyakit’ yang diderita perekonomian AS saat ini.
Paulson mengungkapkan hal tersebut menjelang pertemuannya dengan Komite Keuangan DPR AS untuk menjelaskan tentang Troubled Asset Relief Program (TARP), sebuah program senilai 700 milyar dollar untuk menyelamatkan industri perbankan di AS. Selain Paulson, Kepala Federal Reserve AS Ben Benanke juga akan hadir dalam pertemuan yang dijadwalkan berlangsung hari ini, atau hari Selasa waktu AS.
"Program penyemalatan itu bertujuan untuk menopang pondasi perekonomian kita, dengan cara menstabilkan sistem keuangannya. Tidak realistis, berharap program itu akan memperbaiki kerusakan yang telah terjadi akibat hantaman krisis," kata Paulson.
Paulson menambahkan, ketika Kongres menyetujui program penyelamatan sebesar 700 milyar dollar, krisis keuangan sudah terlanjut mendunia dan menjadi sangat berat sehingga program pembelian asset tidak terlalu efektif, karena dilakukan agak terlambat.
Industri Otomotif AS Terancam Kolaps
Sementara itu, tiga perusahaan otomotif terbesar di AS meminta Kongres untuk menyediakan dana penyelamatan bagi industri otomotif sebesar 25 milyar dollar. Jika tidak, perusahaan-perusahaan otomotif akan bangkrut yang pada akhirnya akan memperburuk kondisi perekonomian AS.
Para eksekutif General Motors, Ford dan Chrysler, bersama-sama menyampaikan permintaannya agar sebagian dana penyelamatan senilai 700 milyar dollar yang disetujui Kongres AS bulan Oktober kemarin, dialokasikan untuk membantu industri otomotif.
"Ini masalah bagaimana mencegah agar perekonomian AS tidak jatuh dalam bencana besar," kata Rick Wagoner, kepala eksekutif General Motors.
Ia mengatakan, kebangkrutan industri otomotif akan menyebabkan tiga juta orang kehilangan pekerjaannya dalam satu tahun ini dan akan menyebabkan bencana ekonomi di AS.
Pemerintahan Bush sebelumnya sudah menyatakan menolak jika dana penyelamatan sebesar 700 milyar dollar, sebagian dialokasikan untuk membantu industri otomotif. Begitu juga dengan sejumlah anggota Kongres, mereka tidak setuju dana penyemalatan yang difokuskan untuk membantu industri perbankan dialokasikan juga untuk industri otomotif. (ln/aljz/PrTV)