Aparat keamanan pemerintah Arab Saudi menjamin keamanan para jamaah haji selama menjalankan ritual ibadah haji di Makkah, Madinah, Muzdalifah dan Arafah.
Letnan Jenderal Saeed bin Abdullah Al-Qahtani, direktur keamanan masyarakat wilayah Makkah mengatakan, kementerian dalam negeri beserta jajaran keamanan yang terkait dengan pelaksanaan ibadah haji berusaha meningkatkan pelayanannya setiap tahun.
"Tahun ini, kementerian dalam negeri telah membentuk pusat komando di Mina selain departemen bidang keamanan baru yang bertugas mengatur massa di jembatan yang menuju ke Jamarat," jelasnya.
Juru bicara kementerian dalam negeri Arab Saudi, Mayor Jenderal Mansour Al-Turki menambahkan, fase pertama jembatan Jamarat sudah selesai. "Fase ini menjadi bagian yang paling sulit dari keseluruhan rencana pembangunan, karena fase ini menjadi pondasi dari jembatan Jamarat yang akan dibuat bertingkat untuk kepentingan para jamaah haji di tahun-tahun mendatang," paparnya.
Di lantai atas, kata al-Turki, ada dua pintu masuk bagi para jamaah yang akan melempar jumrah. Pintu pertama berada di sebelah timur laut dan pintu kedua berada di sisi tenggara. Di antara kedua pintu itu, terdapat pintu masuk yang menuju ke lantai dasar lokasi Jamarat.
"Jalur untuk pejalan kaki yang mengarah area lempar jumrah harus diatur dengan penanganan khusus. Jamaah haji hanya boleh bergerak di sisi jalan, satu arah ke lokasi Jamarat dan tidak boleh saling berhadapan, demi keamanan," jelas al-Turki.
Pemerintah kota Makkah juga sudah melakukan persiapan untuk memberikan kenyamanan para jamaah haji. Pejabat Wakilota Makkah, Ahmad Bayezid mengatakan, kantor walikota akan mengerahkan semua sumber daya manusianya untuk melayani para tamu Allah.
Untuk itu, kantor walikota Makkah merekrut sekitar 20.000 orang dari berbagai sektor pelayanan. Di antaranya adalah 7.000 petugas kebersihan yang akan bekerja selama 24 jam dengan bantuan 659 mesin pembersih. Kemudian ada tim pasukan khusus yang berjumlah 6.006 orang dengan bantuan 619 mesin yang siap diterjunkan jika terjadi situasi darurat.
Sampah-sampah untuk sementara akan dikumpulkan di Mina, di mana terdapat 900 mesin pengolah sampah bertekanan tinggi yang dioperasikan bersama 131 pusat-pusat pengolahan sampah. Diperkirakan volume sampah mencapai 13.000 ton tiap harinya selama musim haji. Di Arafah sendiri, disiapkan 15 unit mesin pengolahan sampah.
Selain sampah, makanan juga menjadi perhatian kantor walikota. Mereka melakukan inspeksi ke sejumlah toko-toko yang menjual bahan makanan, untuk memastikan bahwa makanan-makanan yang dijual terjaga kebersihannya. Pihak walikota juga akan memeriksa tempat-tempat cukur di Mina, di mana para jamaah biasa mencukur rambutnya setelah melaksanakan ritual haji yang akan dimulai Kamis (28/12) besok.
Tempat-tempat pemotongan hewan, tak lepas dari pemantauan otoritas berwenang untuk memastikan hewan-hewan kurban bebas dari penyakit. (ln/arabnews)