Rusia diyakini berada di balik memanasnya suhu politik antara Suriah dengan Israel. “Sebab itu Rusia harus bertanggungjawab penuh atas ketegangan politik antara Israel dengan Suriah yang terjadi sejak musim panas lalu, ” ujar Kepala Biro Keamanan Diplomatik dan Menteri Pertahanan Israel, Jenderal (Purn). Amos Gilad, Rabu (29/8) yang dimuat oleh Jerusalem Post.
Dalam wawancara dengan sebuah stasiun radio militer, Gilad menyatakan salah satu hal yang membuat memuncaknya suhu politik kedua belah pihak adalah pembelian sejumlah meriam anti pesawat terbang oleh Suriah dari Rusia.
"Kami juga mendengar bahwa Rusia mencoba meyakinkan Suriah bahwa Israel sudah dalam kondisi siap memulai peperangan dengan Suriah. Ini tentu saja tidak benar, ” kilah Gilad. "Saya berpikir bahwa ketegangan ini harusnya dihentikan. Suriah jangan pernah berpikir untuk menyerang Israel dan Israel pun tidak pernah mengagendakan untuk memulai menyerang Suriah. ”
Terkait dengan pernyataan Gilad yang juga di muat di Harian Israel, Ma’ariv, jajaran diplomat dan pejabat keamanan di Kremlin diberitakan menolak anggapan tersebut. Namun mereka tidak menolak jika dikatakan bahwa dari pembelian persenjataan yang dilakukan Suriah dari Rusia, negeri Beruang Merah ini menuai keuntungan yang lumayan. “Selama ini salah satu konsumen terbesar kita memang Suriah, ” demikian pernyataan salah seorang pejabat Kremlin.(Rizki)