Menteri Pertahanan Israel Ehud Barack, Rabu (17/10), menegaskan bahwa Israel akan memiliki sistem pertahanan anti rudal pejuang Palestina pada tahun 2010. Selama Israel menarik mundur pasukannya dari Ghaza tahun 2005, Israel gagal mengantisipasi dan tidak mampu melumpuhkan serangan rudal pejuang Palestina.
Pekan ini, Barack tengah melakukan diskusi mendalam soal dukungan AS terhadap sistem pengamanan Israel dari rudal pejuang Palestina. Menurut Barack, “Proyek perlindungan yang paling sederhana adalah apa yang dinamakan proyek payung besi, yang sudah mendekati final. ” Kepada pers, ia juga mengatakan, “Jika semunya berjalan sesuai rencana, dalam dua tahun setengah, kami sudah bisa melakukan uji coba pertama sistem anti rudal ini. ”
Sistem payung besi ini yang dilakukan pengembangannya dengan Ravael Israel Coorporation diyakini bisa lebih efektif dalam menghadapi serangan rudal atau missil jarak pendek yang kerap dilontarkan pejuang Palestina. Sistem pengamanan berikutnya yang sedang dikaji adalah apa yang dinamakan “Benteng David” yang direncanakan bisa menghadang rudal jarak menengah yang pernah dilontarkan oleh pejuang Hizbullah dalam perang di tahun 2006. Tapi menurut Barack, sistem yang merupakan gagasan Israel-Amerika ini memerlukan waktu yang tidak sebentar merancangnya.
Sistem pengamanan yang dianggap paling sensitif adlah sistem pengamanan anti rudal yang dinamakan Sahem-2, dan kini juga tengah dimodifikasi bersama Pentagon. Sistem ini memerlukan waktu yang lebih lama dari sistem pengamanan sebelumnya, dan diyakini bisa menjatuhkan rudal milik Suriah atau Iran sekalipun. (na-str/albwb)