Iran tidak tinggal diam dengan tudingan AS bahwa Negara Para Mullah itu telah menyelundupkan bahan-bahan peledak ke negara tetangganya, Irak. Iran balik menuding AS-lah yang selama ini diam-diam memberikan bantuan pada kelompok-kelompok teroris untuk menimbulkan kekacauan dan melakukan aksi kekerasan di Irak.
Menteri Pertahanan Iran Mostafa Muhammad Najjar, dalam pertemuan bulanan Defense Diplomacy Committee mengungkapkan, berdasarkan laporan intelejen, pemerintah AS ternyata memberikan bantuan bagi kelompok-kelompok teroris di Irak dan Washington-lah yang selama ini berada di balik serangan-serangan bom, terutama yang terjadi di kota Baghdad.
Muhammad Najjar mengatakan, situasi keamanan di Iran sangat bergantung pada situasi keamanan di Irak, dan stabilitas serta keamanan di Iran sangat menentukan untuk membantu terciptanya perdamaian di Timur Tengah. Menurutnya, pemerintahan Bush tidak menginginkan perdamaian dan keamanan di Timur Tengah.
"Satu-satunya solusi bagi persoalan instabilitas di Irak adalah AS menarik mundur pasukannya dan menghentikan bantuan bagi kelompok-kelompok teroris, " tukas Najjar.
Ia menambahkan, tanpa campur tangan AS, pemerintahan Nouri al-Maliki-perdana menteri Irak-bisa mewujudkan keamanan, kemajuan dan kemakmuran bagi Irak dan menjalin hubungan yang baik dengan negara-negara tetangganya.
Sementara itu di Irak, Perdana Menteri Nouri al-Maliki memerintahkan investigasi atas pembunuhan terhadap gubernur Qadisiya, Khalil Jalil Hamza dan Kepala Polisi Qadisiya, Khalid Hassan, yang tewas akibat serangan bom mobil hari Sabtu (11/8), saat keduanya dalam perjalanan pulang ke Diwaniya, dari pemakaman seorang pemuka agama di wilayah itu.
Tentara dan polisi Irak menjaga ketat kota Najaf-yang didominasi Muslim Syiah-saat jenazah kedua pejabat Irak itu dibawa ke pemakaman pada hari Minggu.
Kepolisian Irak mengatakan bahwa pihaknya sudah menangkap dua orang laki-laki, seorang komandan pasukan yang menjaga infrastruktur di Diwaniya dan seorang deputinya, yang diklaim berada di dekat lokasi saat serangan bom terjadi. (ln/presstv/aljz)