Eramuslim – Perusahaan pengembang Jabal Omar, telah menyelesaikan mushala tertinggi di dunia. Di mana, lokasi tersebut berada di antara menara kembar setinggi 161 meter dan menghadap ke arah timur Ka’bah dan jalan paralel Raja Abdul Aziz di arah barat.
Penyelesaian pemasangan area shalat pada Sabtu kemarin itu, juga telah dirancang sedemikian rupa dalam prosesnya. Pengalokasian dibagi menjadi dua fungsi, di mana 50 persennya sebagai area ibadah dan sisanya menjadi wilayah pelayanan.
Ketua Komite Real Estate di Kamar Dagang dan Industri Makkah (MCCI), Anas Sairafi, mengatakan jembatan gantung itu telah lama digunakan. Bahkan menurut dia, studi untuk menentukan apakah mampu menahan fenomena iklim dan alam juga telah dipertimbangkan.
Dia mengatakan, studi tersebut membutuhkan beberapa tahun untuk dilaksanakan, diikuti dengan revisi dan pemeriksaan yang cermat untuk memastikan bahwa hal itu dapat menahan dampak aksi angin, perubahan suhu, dan gempa bumi.
“Termasuk terkait perbedaan dalam tingkat penyelesaian substrat dan tanah di bawah beban keduanya,” ujar dia seperti dilansir Saudigazzete, Senin (25/11).
Dia yang juga merupakan konsultan pembuat desain dari perusahaan yang membangun area shalat itu, menegaskan, di menara itu sendiri juga dihubungkan jembatan gantung. Oleh sebab itu, diputuskan bahwa kerangka struktural besi akan menjadi yang paling cocok, karena pertimbangan bobotnya yang lebih ringan dan juga lebih fleksibel pada ketinggian tersebut.
Proyek pekerjaan itu mulai dilakukan sejak Oktober. Berdasarkan informasi, area shalat juga dibangun menggunakan lift seluler dan empat forklift yang dioperasikan dengan komputer.
Untuk area shalatnya, memiliki struktur besi dan tidak mengandung beton. Diketahui juga bahwa total berat adalah 400 ton, selain itu rencananya juga akan dibuka tempat ibadah lainnya bagi jamaah Muslim di lokasi tersebut. Dengan total luas mencapai 400 meter persegi, mushala itu digadang-gadang dapat menampung setidaknya 200 jamaah. (rol)