Mengenang Yusuf Qaradawi, Ulama Termasyhur yang Menginspirasi Jutaan Orang di Dunia

Revolusi Arab

Pada 2011, Qaradawi mendukung pemberontakan terhadap pemerintahan lalim di Timur Tengah. Ini sebenarnya mengacu pada tulisan-tulisannya selama beberapa dekade di mana dia berpendapat bahwa revolusi damai dapat mengakhiri rezim tirani dan membantu mengantarkan bentuk demokrasi Muslim yang telah lama dia anjurkan.

Saat melontarkan argumennya, Qaradawi tidak hanya berselisih dengan berbagai pemerintahan yang represif di wilayah tersebut; dia juga ditentang oleh beberapa ulama yang khawatir tentang masalah sosial setelah pemberontakan.

Namun, dukungan al-Qaradawi untuk revolusi demokrasi ada batasnya. Ketakutannya yang nyata terhadap pengaruh Iran kemudian membuatnya menentang revolusi yang baru mulai di Bahrain, yang dikalahkan dengan dukungan Arab Saudi dan negara-negara regional lainnya pada Maret 2011.

Ketika struktur kekuasaan represif menegaskan kembali diri mereka pada tahun 2013 dengan pembunuhan massal pasca-kudeta Mesir dan serangan senjata kimia Suriah bersama-sama membunuh ribuan warga sipil, al-Qaradawi kembali menyuarakan dukungannya terhadap revolusi.

Qaradawi kemungkinan akan paling dikenang karena memperjuangkan kemerdekaan Palestina dan mengagitasi reformasi demokrasi yang berwawasan Islam di Timur Tengah. Meskipun tak satu pun dari tujuan itu tercapai, teladannya kemungkinan akan menginspirasi generasi aktivis dan cendekiawan Muslim di tahun-tahun mendatang. (merdeka)