Mengenal Lebanon, Rumah Bagi 18 Agama Berbeda

Eramuslim.com – Lebanon kembali menarik perhatian dunia. Setelah terjerembab krisis ekonomi, Lebanon kembali dihantam ujian.

Ledakan dahsyat pada Selasa (4/8) kemarin menjadi ujian terbaru Lebanon. Namun, tahukah Anda Lebanon merupakan rumah bagi 18 agama berbeda.

Menurut Living Lebanon, Lebanon merupakan satu-satunya negara di Timur Tengah yang paling beragam agamanya. CIA World Factbook melaporkan 54 persen warga Lebanon adalah Muslim (termasuk Syiah yang dianggap juga menjadi bagian Muslim) dan 40,5 persen merupakan penganut Kristen. Britannica menyebut sejak abad ke-7, Lebanon menjadi tempat berlindung bagi kelompok Kristen dan Muslim yang dianiaya.

Kristen yang berada di Lebanon, termasuk Katolik Maronite, Ortodoks Timur, Katolik Melkite, Ortodoks Armenia, Armenian Catholic, and Protestan. Ada juga sejumlah kecil penganut Yahudi.

Sedangkan populasi Muslim terbagi antara lain, Syiah (padahal secara akidah, Syiah tiak bisa dianggap Muslim), Sunni, Alawit, dan Ismaili. Sekitar 60 persen penganut Islam Sunni dan 40 persen beragama Syiah. Sekitar 5,6 persen adalah penganut Druze, tetapi banyak Muslim menganggap Druze tidak islami dan menolak mereka sebagai bagian dari Islam. Druze dibentuk di Mesir pada abad 10 dan 11 sebagai pecahan dari agama syiah.

photo

Warga Beirut, Lebanon menunaikan shalat Id di depan masjid Muhammad al-Amin, Beirut. – (Wael Hamzeh/EPA-EFE)

Seperti dikutip dari Living Lebanon, penganut Druze terutama ditemukan di selatan Gunung Lebanon, di mana para pria yang dianggap memiliki peran penting dapat dikenali dari kumis, celana panjang, dan topi putih. Wanita Druze kebanyakan memakai kerudung putih dan gaun hitam panjang.

Menurut Cultural Atlas SBS, agama memberikan identitas sosial di Lebanon. Pada kenyataannya, kartu identitas warga menentukan agama mereka. Ada 18 sekte agama yang berbeda yang diakui dalam agama Muslim dan Kristen. Masing-masing dianggap mewakili komunitas Lebanon yang signifikan.

Kursi di parlemen dibagi secara proporsional sesuai dengan penyebaran agama agar tidak ada agama yang dianggap diistimewakan. Beberapa orang Lebanon tidak benar-benar mempraktikkan atau menjalankan agama.