Mengapa Mohamed ElHasasan Bersama Terry Jones?


Ketika pendeta Terry Jones sedang sibuk mempersiapkan pengadilan atas aksinya terhadap rencana pembakarang Alquran bulan lalu, para pendukungnya menemukan seorang Islam yang bersedia mengambil bagian dalam proses itu.

Mohamed Elhassan, berusia 50 tahun adalah pemilik toko komputer yang memimpin jemaat sufi kecil di Irving, Texas. Dia berdebat dengan pendukung Jones meskipun dia tahu bahwa pendeta itu telah mengancam akan membakar Alquran pada bulan September.

"Saya pikir ini akan membantu Muslim lain, orang Kristen lain dan Terry Jones sendiri. Saya pikir kami hanya akan membahas Quran. Itu sebabnya saya pergi ke sana, "kata Elhassan.

Tapi kemudian terjadi sesuatu yang di luar dugaan semua orang. Elhassan mengatakan dia tidak tahu bahwa Alquran akan dinodai pada akhir sidang, suatu tindakan yang menyebabkan tiga hari kekerasan mematikan di Afghanistan.

"Mereka tidak memberitahu saya tentang hal itu," katanya sedih, dalam sebuah wawancara telepon dari rumahnya di Irving, dekat bandara Dallas-Fort Worth.

Elhassan, yang berasal dari Sudan yang kini menjadi warga negara Amerika, menyebut dirinya sendiri sebagai seorang syekh. Dia sering memakai jubah putih dan mengklaim mempunyai ratusan pengikut di seluruh Mesir, Sudan dan di Amerika Serikat.

Tapi para pemimpin agama Islam di Texas mengatakan mereka tidak pernah mendengar tentang Elhassan, termasuk imam di mesjid di lingkungannya.

"Yang menyebut dirinya sendiri itu pemimpin, kami tidak pernah mendengar orang ini," kata Imam Zia ul Haque, kepala Pusat Islam Irving. "Saya percaya semuanya direkayasa."

Elhassan hanya memiliki beberapa orang pengikut saja setiap hari Sabtu dan Minggu di sebuah gedung kecil, terletak di mal, yang didirikan pada tahun 2001 untuk Muslim Sufi lainnya. Tahun lalu ia menyatakan diri sebagai calon presiden Sudan, tetapi tidak pernah berhasil sampai pada pemungutan suara resmi. (sa/washingtonpost)

Mengapa Mohamed ElHasasan Bersama Terry Jones?


Ketika pendeta Terry Jones sedang sibuk mempersiapkan pengadilan atas aksinya terhadap rencana pembakarang Alquran bulan lalu, para pendukungnya menemukan seorang Islam yang bersedia mengambil bagian dalam proses itu.

Mohamed Elhassan, berusia 50 tahun adalah pemilik toko komputer yang memimpin jemaat sufi kecil di Irving, Texas. Dia berdebat dengan pendukung Jones meskipun dia tahu bahwa pendeta itu telah mengancam akan membakar Alquran pada bulan September.

"Saya pikir ini akan membantu Muslim lain, orang Kristen lain dan Terry Jones sendiri. Saya pikir kami hanya akan membahas Quran. Itu sebabnya saya pergi ke sana, "kata Elhassan.

Tapi kemudian terjadi sesuatu yang di luar dugaan semua orang. Elhassan mengatakan dia tidak tahu bahwa Alquran akan dinodai pada akhir sidang, suatu tindakan yang menyebabkan tiga hari kekerasan mematikan di Afghanistan.

"Mereka tidak memberitahu saya tentang hal itu," katanya sedih, dalam sebuah wawancara telepon dari rumahnya di Irving, dekat bandara Dallas-Fort Worth.

Elhassan, yang berasal dari Sudan yang kini menjadi warga negara Amerika, menyebut dirinya sendiri sebagai seorang syekh. Dia sering memakai jubah putih dan mengklaim mempunyai ratusan pengikut di seluruh Mesir, Sudan dan di Amerika Serikat.

Tapi para pemimpin agama Islam di Texas mengatakan mereka tidak pernah mendengar tentang Elhassan, termasuk imam di mesjid di lingkungannya.

"Yang menyebut dirinya sendiri itu pemimpin, kami tidak pernah mendengar orang ini," kata Imam Zia ul Haque, kepala Pusat Islam Irving. "Saya percaya semuanya direkayasa."

Elhassan hanya memiliki beberapa orang pengikut saja setiap hari Sabtu dan Minggu di sebuah gedung kecil, terletak di mal, yang didirikan pada tahun 2001 untuk Muslim Sufi lainnya. Tahun lalu ia menyatakan diri sebagai calon presiden Sudan, tetapi tidak pernah berhasil sampai pada pemungutan suara resmi. (sa/washingtonpost)