Polisi Kota Kazan, Negara Bagian Tatarstan, Rusia, menangkap empat anggota sekte sesat Faizrakhman. Aliran yang pemipinnya mengaku nabi itu diserbu petugas lantaran sengaja menyekap puluhan anak di sebuah ruang bawah tanah di pemukiman mereka yang tertutup.
Dalam penyerbuan tersebut, polisi berhasil membebaskan 27 anak di bawah usia 12 tahun dari salah satu ruang bawah tanah sebuah rumah yang hanya seluas 700 meter persegi. Turut dibebaskan adalah 38 orang dewasa yang mayoritasnya perempuan.
Polisi dan tim medis langsung melarikan mereka ke rumah sakit. Beberapa anak bahkan diduga tidak pernah menghirup udara segar dan terkena sinar matahari seumur hidupnya.
Jaksa mengatakan beberapa anak pernah tinggal di sana selama lebih dari satu dekade.
Sekte itu ditemukan pekan lalu di pinggiran kota Kazan selama penyelidikan serangan terhadap ulama Muslim di Tatarstan, wilayah mayoritas Muslim di Volga River.
Wilayah Tatarstan merupakan daerah mayoritas muslim sunni. Namun pada pertengahan 1963, Faizrakhman Sattarov mengaku dirinya nabi baru dan mengumpulkan pengikut di wilayah itu. Sampai sekarang ada ratusan orang yang memeluk kepercayaan sempalan ini.
Sekte ini sudah difatwa sesat oleh ulama muslim Tatarstan. Kaum Faizrakhman sejak era Uni Soviet memang menutup diri. Mereka tidak mengakui hukum negara dan hanya percaya pada perintah Sattarov, sang pemimpin sekte. Pengikut aliran ini juga dilarang berbicara dengan orang asing dan hanya sebagian kecil diizinkan bekerja di luar perkampungan mereka.
Sattarov, yang menyatakan dirinya seorang nabi Islam, didakwa dengan kejahatan melakukan tindakan “kesewenang-wenangan”, sebuah kejahatan luas yang mencakup tindakan bertentangan dengan aturan yang disajikan oleh hukum yang berlaku.
Polisi telah menangkap Sattarov dan tiga anak buahnya Selasa lalu. Pria 83 tahun itu didakwa melakukan perbuatan membahayakan keselamatan orang lain. Ancaman hukumannya adalah bui selama maksimal lima tahun.
Menurut situs Rusia Islam News, Sattarov, 83 tahun, menyatakan dirinya seorang nabi Islam di pertengahan era 1960-an setelah menafsirkan percikan api dari kabel bis listrik yang mengenai dirinya sebagai cahaya ilahi dari Tuhan.(fq/bbc)