Menelisik Sepak Terjang Anak-Anak Muammar Gaddafi (Bagian 2)

7. Saadi Gaddafi, yang diyakini sebagai anak lelaki nomer tiga dalam keluarga Gaddafi, adalah mantan pemain bola yang pernah bergabung dengan klub sepakbola Italia, Perugia. Tapi karirnya di klub itu cuma sebentar. Sekarang ia mengelola Federasi Sepakbola Libya dan menjajal keberuntungannya di Hollywood sebagai investor utama dalam sebuah perusahaan produksi film. Ia menanamkan modal 100 juta dollar di perusahaan film Natural Selection, yang baru-baru ini memproduksi beberapa film antara lain "The Experiment" yang dibintangi oleh Forrest Whitaker dan Adrian Brody. Seiring dengan meletusnya revolusi rakyat Libya, Natural Selection menyampaikan permohonan maaf karena telah menerima uang Gaddafi.

Tahun 2010, sebuah hotel mewah di Italia mengajukan gugatan hukum terhadap Saadi, karena Saadi tidak membayar tagihan hotel yang sangat mahal itu, pada tahun 2007. Pengadilan Italia memerintahkan Saadi membayar tagihan yang besarnya 494.000 dollar.

Aktivitas Saadi di bisnis film dan olahraga terhenti begitu Libya dilanda kemelut politik di dalam negerinya. Bulan Februari kemarin, Saadi dan abangnya, Saif bicara tentang situasi terakhir di negerinya, dalam acara Christian Amanpour di stasiun televisi ABC. Saadi memperingatkan bahwa akan terjadi "perang saudara" jika ayahnya dipaksa melepaskan kekuasaannya. "Inilah pendapat pribadi saya, kekacauan akan terjadi dimana-mana," kata Saadi "mereka pikir ni soal kebebasan. Saya mencintai kebebasan, Anda mencintai kebebasan. Tapi ini merupakan sesuatu yang sangat kuat, ini gempa bumi. Tak seorang pun yang mampu mengendalikannya."

8. Dalam foto ini, Saadi berpose dengan adiknya, Muattasim saat mereka menghadiri pesta di Festival Film Venice tahun 2005. Anak-anak Gaddafi dikenal boros mengeluarkan uang untuk kebutuhan hiburan, membayar konser untuk kebutuhan pribadi yang biayanya sangat mahal, bukan hanya konser Mariah Carey, tapi juga juga penyanyi Barat lainnya, seperti Nelly Furtado, Beyonce, Usher, Timbaland dan 50 Cent.

Menurut bocoran Wikileaks, semua anak-anak Gaddafi ditengarai mendapat pemasukan dari National Oil Company dan anak perusahan pertambangan minyak yang ada di Libya. Pesan kabel diplomatik yang dibocorkan Wikileaks juga menyebutkan bahwa keluarga Qaddafi terlibat berbagai skandal yang memalukan. Muatassim misalnya, membuat marah warga lokal di Libya karena kebiasaannya mabuk-mabukkan dan menghambur-hamburkan uang. Kebiasaan Muatassim itu dinilai sebagai perilaku orang yang tidak beriman dan memalukan negara.

9. Anak lelaki Gaddafi yang reputasinya paling buruk adalah Hannibal. Pada Juli 2008, ia ditangkap di Jenewa setelah dua pembantunya menuduhnya telah melakukan penganiayaan. Gambar di atas, diambil dari halaman 4 surat kabar di Swiss Tribune de Genève, edisi 4 September 2009.

Hannibal kemudian dibebaskan dengan jaminan. Tapi insiden itu memicu ketegangan diplomatik antara Libya dan Swiss. Libya memboikot produk-produk Swiss, menghentikan subsidi pada dua perusahaan Swiss, Nestle dan ABB, menarik para diplomatnya dari Swiss dan membekukan penerbangan-penerbangan komersial antara kedua negara.

Gaddafi marah besar atas penangkapan anaknya, dan menarik uangnya sebesar 5 juta dollar dari rekeningnya di bank Swiss. Hannibal menyebut Swiss sebagai "mafia dunia", dan Gaddafi mengusulkan pada PBB agar negara Swiss dibubarkan, membaginya berdasarkan penggunaan bahasa dan menyerahkannya pada Jerman, Prancis dan Italia.

Catatan kriminal Hannibal bukan hanya di Swiss. Tahun 2004, ia berurusan dengan polisi Paris karena mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi. Polisi mengejar Hannibal karena ia mengemudikan mobil Porschenya dengan kecepatan 90 mil per jam, dengan posisi melawan arah di jalan raya Champs Élysées. Ketika ditangkap, Hannibal dalam kondisi mabuk, dan para pengawalnya menyerang petugas polisi.

Hannibal juga dikenal suka melakukan kekerasan terhadap perempuan. Tahun yang sama, polisi dipanggil ke sebuah hotel di Paris, ketika Hannibal menganiaya seorang teman perempuannya. Dan pada hari Natal 2010, Hannibal dilaporkan menganiaya istrinya di sebuah hotel di London.

10. Aisha adalah anak perempuan Gaddafi satu-satunya. Seperti saudara-saudara lelakinya, Aisha menjadi salah satu pesohor di dunia. Berprofesi sebagai pengacara, Aisha bergabung dalam tim pembela mantan presiden Irak Saddam Hussein pada tahun 2004.

Dalam wawancara dengan Telegraph, bulan Oktober 2010, ia ditanya tentang peran Saddam Hussein dalam pembunuhan 300.000 rakyat Irak dan keinginan sebagian rakyat Irak agar Saddam dihukum mati. Aisha menjawab, "Merupakan hal yang wajar, sebagian orang menentang Anda, sebagian lagi berpihak pada Anda. Anda akan selalu bertemu dengan orang-orang yang mungkin menentang kebijakan Anda."

Aisha pernah ditunjuk sebagai duta PBB untuk pemberantasan HIV/AIDS dan masalah kekerasan terhadap perempuan, pada Juli 2009. Tapi ia dipecat dari posisinya itu pada Februari 2011 menyusul aksi protes antipemerintah di Libya.

11. Dengan berbagai skandal memalukan dan kecaman Barat terhadap Qaddafi, keluarga Qaddafi dengan sepenuh hati menggalang kekompakan, dan memilih untuk mendukung ayah mereka. Bahkan Saif yang menyuarakan reformasi, terlihat berdiri di tengah aksi massa propemerintah dan berorasi, "Hanya Tuhan, Mummar dan Libya … Kita tidak butuh yang lain selain pemimpin kita, Gaddafi.

Di tengah serangan pasukan Gaddafi ke basis-basis kelompok oposisi, Saif muncul di televisi Prancis dan mengatakan, "Operasi militer sudah berakhir. Dalam 48 jam, semuanya akan selesai. Pasukan kami hampir mendekati Benghazi. Apapun keputusannya, akan sangat terlambat."

12. Kadang sulit untuk memahami, apa sesungguhnya yang membuat keluarga Gaddafi tetap kompak, terutama di tengah tidak pastinya nasib figur sentral mereka, Muammar Gaddafi.

Dalam wawancara di televisi nasional Libya pada 24 Februari lalu, Muammar Gaddafi mengatakan, "Tak seorang pun yang usianya di atas 20 tahun, yang benar-benar ikut serta dalam semua kejadian ini, yang dikendalikan oleh Al-Qaida … umur mereka rata-rata 17 tahun. Mereka (Al-Qaida) memberi anak-anak muda itu pil-pil pada malam hari. Mereka memasukkan pil-pil yang membuat orang berhalusinasi, ke dalam air minum, susu, kopi, Nescafe, yang disajikan untuk anak-anak muda itu. Dari sisi etika, moral dan kepentingan nasional … mereka harus menghentikan semua ini. Saya tidak punya otoritas berdasarkan undang-undang, tidak punya keputusan atau yang lainnya, saya hanya punya otoritas moral, saya hanya punya otoritas moral."

Tapi, anak-anak Qaddafi yang sekarang menghadapi kelompok anti-pemerintah dan menghadapi serangan udara pasukan koalisi AS, Inggris dan Prancis, setidaknya membuktikan sebuah pepatah lama bahwa darah lebih kental daripada air. Perang dan tekanan pihak asing, tak membuat keluarga Gaddafi tercerai berai. Anak-anak Gaddafi dengan kompaknya berusaha membela sang ayah mempertahanan kekuasaannya di Libya. (ln/FP)