Menteri Tenaga Kerja Uni Emirat Arab Dr. Ali bin Abdullah Al-Kaabi, berang saa melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah kantor bagian kementeriannya. Pasalnya, ia melihat banyak meja pegawai yang kosong saat jam kerja.
Ketika ia tiba di kantor departemen yang mengurusi perselisihan kerja pada pukul 12. 45 siang, ia melihat banyak orang yang ingin menyampaikan keluhannya sedang menunggu pelayanan, tapi tak satupun pegawai yang terlihat di bagian tersebut.
"Saya betul-betul kesal melihat kantor itu kosong. Mengapa orang-orang harus dibuat menunggu seperti ini, " ujar Al-Kaabi.
Ia lalu memanggil direktur kantor bagian tersebut dan menanyakan mengapa staff di bagian itu tidak ada di tempat saat jam kerja. Direkturnya menjawab, staffnya tidak ada di tempat karena sedang sholat.
Mendengar jawaban itu, Al-Kaabi langsung memutuskan bahwa sholat tidak boleh lebih dari 15 menit, mulai pukul 12. 45. "Kita harus menghormati para pekerja yang ingin menyampaikan keluhannya ke kementerian ini, " kata Al-Kaabi.
Namun rasa marah Al-Kaabi terobati ketika melihat suasana kantor departemen yang mengurusi izin kerja. Ia melihat semua pegawai di bagian tersebut bekerja dengan kekuatan penuh dan menangani semua permohonan perizinan dengan efisien. Direktur Urusan Perizinan Kerja Khalil Khorry mengatakan sistem pembuatan kartu izin kerja secara elektronik membuat proses kerja mereka menjadi lebih cepat.
"Dulu, kami hanya bisa menyelesaikan pembuatan kartu izin kerja sebanyak 200 per hari. Tapi sekarang, bisa mencapai 500 kartu, " jelas Khoory.
Di akhir kegiatan inspeksi mendadaknya, Menteri Tenaga Kerja Uni Emirat Arab Dr Al-Kaabi menegaskan, kantor kementerian itu harus dengan ketat mematuhi aturan jam kerja agar bisa memberikan pelayanan yang baik pada publik. (ln/KhaleejTimesOnline)