Penyiar radio di Los Angeles, Bill Handel menyatakan bersedia minta maaf pada warga Muslim asalkan Council of American Islamic Relations (CAIR), organisasi Muslim di AS, mau mengutuk terorisme dan mengakui keberadaan Israel.
Sebelumnya, CAIR menuntut Handel, pembawa acara di radio KFI 640, minta maaf karena dalam siarannya Handel dianggap telah mengolok-ngolok peristiwa tewasnya 363 Muslim ketika berdesak-desakan saat lempar jumrah di Mina beberapa waktu lalu. Menurut CAIR, kelakar Hamdel dengan cara menirukan jeritan-jeritan orang seolah-olah sedang dalam tragedi itu dan mengatakan bahwa orang Islam seharusnya menggunakan helikopter untuk memonitor lalu lintas jamaah haji seperti yang dilakukan di AS untuk memantau lalu lintas di jalan raya, sudah keterlaluan.
Dalam siarannya hari Senin (30/1) kemarin, Handel mengatakan mau minta maaf asalkan CAIR juga mau mengutuk ‘semua aksi pengeboman dan serangan yang korbannya warga tak berdosa,’ mau mengakui kedaulatan Israel dan memastikan bahwa CAIR tidak ada kaitannya dengan kelompok teroris manapun.
"Jika syarat-syarat itu dipenuhi, saya akan sangat bahagia untuk minta maaf karena sudah menyinggung perasaan orang lain. Saya akan minta maaf sepanjang hari," kata Handel dalam komentarnya yang berdurasi 12 menit, menanggapi keberatan CAIR atas kelakarnya beberapa hari lalu.
Handel mengungkapkan bahwa stasiun radionya menerima ratusan surat dari seluruh dunia yang menuntutnya minta maaf.
Sementara itu, juru bicara CAIR Sabila Khan mengatakan bahwa data-data yang dimiliki CAIR sudah cukup jelas bahwa dalam beberapa pernyataannya, CAIR dengan tegas menentang aksi terorisme dan semua hal yang menjadi tuntutan Handel. Menurut Khan, persyaratan-persyaratan yang diajukan Handel hanya upaya menghindar dari tanggung jawab atas apa yang telah dilakukan Handel. (ln/aljz)