Mediamatic Ajak Warga Belanda Buat Film "Fitna" Tandingan

Mediamatic-sebuah organisasi berbasis kebudayaan di Amsterdam, Belanda, menyerukan agar masyarakat Belanda membuat sebuah petisi berisikan permohonan maaf atas dibuatnya film Anti-Islam oleh Geert Wilders, yang juga anggota parlemen Belanda dari kelompok sayap kiri.

Wilders, menyatakan akan segera menyebarluaskan filmnya yang berdurasi sekitar 15 menit lewat situs internet., dalam dua pekan ini. Dalam film yang diberi judul "Fitna" tersebut, Wilders menyebut kitab suci al-Quran sebagai "buku fasisme."

Atas rencana itu, Mediamatic mengajak masyarakat Belanda untuk membuat "Fitna" versi mereka, yang isinya berisi pernyataan maaf atas perilaku Wilders yang memalukan.

"Jika semua orang berpartisipasi, akan sulit menemukan video yang dibuat Wilders tanpa disertai banyaknya video-video yang berisi permohonan maaf atas video Wilders tersebut, " demikian isi pernyataan resmi Mediamatic.

Lebih lanjut Mediamatic menyatakan, "Biarkan dunia dan kita sendiri tahu, bahwa memberikan kesempatan bagi para oportunis untuk bicara bukan berarti kita setuju dengan apa yang mereka katakan."

Willem Velthoven, salah seorang aktivis Mediamatic menyarankan agar warga masyarakat yang ingin berpatisipasi dalam petisi permohonan maaf ini, berdandan seperti layaknya seorang politisi, mengenakan wig warna pirang kemudian merekam pernyataan maaf mereka dengan menggunakan handphone atau kamera video.

Velthoven meminta agar rekaman video permohonan maaf itu diberi judul "Fitna, oleh Geert Wilders", lalu diposting sebanyak mungkin ke situs-situs internet seperti Youtube, Hyves, Facebook dan Myspace.

"Karena alasan kebebasan berpendapat, Mediamatic tidak mau melarang video ‘Fitna’ (buatan Wilders). Apa yang bisa dilakukan Mediamatic adalah memojokkan Wilders dengan rekaman-rekaman video permohonan maaf itu, " kata Mediamatic. (ln/al-arby)