"Media yang Kaitkan Tragedi Norwegia dengan Teroris Islam, Memalukan"

Pakar hak asasi manusia Heiner Bielefeldt mengecam media massa Barat yang mengaitkan tragedi Norwegia dengan terorisme Islam.

Bielefeldt yang menjabat sebagai pelapor khusus PBB bidang kebebasan beragama menyatakan, media massa yang menyatakan serangan di Norwegia kemungkinan berkaitan dengan teroris Islam, merupakan contoh adanya sikap berburuk sangka yang memalukan.

"Cara bagaimana sejumlah komentator dengan terburu-buru mengaitkan pembantaian massal yang mengerikan di Norwegia dengan terorisme Islam, menunjukkan adanya sikap buruk sangka dan contoh memalukan betapa kuatnya dampak dari sikap curiga dan stereotip yang dibangun selama ini," ujar Bielefeldt, yang menjadi pelapor independen dan tak dibayar, berbasis di Jenewa.

Ia mengingatkan pentingnya penghormatan yang layak bagi korban dan keluarga korban, dengan tidak membuat gambaran atau kesimpulan yang tidak berdasarkan pada dugaan yang jelas.

Serangan bom di Oslo dan aksi penembakan di perkemahan Utoeya mengguncang dunia, karena selama ini Norwegia merupakan negara yang relatif tenang dan aman. Aksi penembakan di Utoeya menelan korban paling banyak, sekitar 76 orang tewas karena targetnya adalah puluhan pemuda yang sedang mengikuti perkemahan di kawasan itu.

Banyak media massa yang awalnya memberitakan serangan ini dikaitkan dengan teroris Islam serta konflik di Irak dan Afghanistan, sampai akhirnya diketahui bahwa pelakunya, Anders Behring Breivik, adalah seorang Kristen fundamentalis yang fobia Islam. (kw/dpa)