Media massa Zionis Israel menyebut kunjungan Rice untuk bertemu dengan pimpinan Israel dan Palestina, ternyata tidak membicarakan strategi dan langkah untuk mendirikan Negara Palestina merdeka. Tapi malah mendiskusikan langkah penggulingan pemerintahan Hamas di Palestina.
Harian Haaretz, salah satu harian terbesar di Israel menyebutkan, “Rice menyesatkan orang Arab dan Palestina dengan berulangkali membicarakan bahwa mendirikan Negara Palestina adalah masalah penting, tapi tidak menyebut langkah-langkah konkretnya.”
Menurut harian tersebut, Rice hanya mengajak semua pihak untuk kembali pada komitmen perjanjian “Peta Jalan Damai” yang telah dianggap tidak adil dan tidak mampu menyelesaikan masalah Palestina dari penjajahan Israel. Tapi Rice tetap yakin dengan hal itu sebagai jembatan untuk mengajak negara-negara Arab mendukung perang terhadap Iran dan Hamas.
Harian Assabeel terbitan Yordania menulis, hampir seluruh media massa Israel sepakat bahwa Rice saat bertemu dengan presiden Palestina Mahmud Abbas, memfokuskan pembicaraan pada soal penguatan sayap keamanan milik Abbas. Ini berarti kunjungan Rice memang memiliki misi meningkatkan efektifitas rencana guna menggulingkan pemerintahan Palestina yang didukung Hamas.
Sementara siaran radio Zionis Israel, juga mengurai lebih rinci pembicaraan antara keduanya. Dan memang fokus pembicaraan adalah bagaimana menguatkan sayap keamanan milik Abbas. Di samping penegasan soal dukungan AS terhadap Abbas terkait “perang” yang selama ini telah terjadi antara aktifis pejuang Hamas dan sayap keamanan pro Abu Mazen atau Abbas.
Rice menyampaikan kepada seluruh petinggi Zionis Israel yang ditemuinya, agar semua pihak di Israel turut mendukung arus politik “liberal’ yang ada di Palestina, untuk menghadapi arus kekuatan politik “ekstrimis” yang diusung Hamas. Menurut sejumlah pengamat, penggulingan Hamas memang menjadi target kunjungan Rice ke wilayah Timur tengah. (na-str/ssbl)