Sejumlah sumber dari media informasi Zionis hari Ahad kemarin (5/11) mengakui jatuhnya sejumlah rudal milik pejuang Palestina di beberapa lokasi. Hujan rudal itu semakin intensif sejak dimulainya ekspansi militer Israel di Beit Hanun, utara Ghaza. Akibat rudal-rudal pejuang Palestina tersebut, menurut media Zionis, ratusan orang penduduk ilegal yang menjajah Palestina mengalami kondisi kritis, sebagian ada yang jatuh pingsan dan cacat fisik. Di sisi lain, ratusan orang Zionis Israel mengalami tekanan psikologis tinggi dan berteriak menangis dicekam ketakutan.
Harian Yodiot Aharonot berbahasa Ibrani dalam situs internetnya melansir berita sejumlah rudal Palestina yang jatuh di pasar yang tengah dipenuhi ratusan pembeli yang terdiri dari para penjajah Zionis Israel. Terlebih, pasar tersebut tidak memiliki atap sehingga menyebabkan dampak jatuhnya rudal pejuang Palestina lebih besar. “Salah satu rudal Al-Qassam jatuh di Saidrut, beberapa meter dekat sebuah pasar bebas tanpa atap yang tengah penuh. Ratusan orang mengalami kondisi kritis dan ketakutan,” tulis Yodiot Aharonot.
Sementara salah seorang penjajah Zionis yang bekerja di pasar tersebut saat kejadian mengatakan, “Sekitar 40 orang berada di sekitar saya ketika kami mendengar ledakan rudal di pasar. Para pengunjung sebagian pingsan dan ada yang menangis, sebagian lagi terluka fisik.” Ia geram dengan jatuhnya rudal tersebut karena pada saat yang sama pasukan Israel tengah melakukan perang massif di Ghaza untuk menghentikan peluncuran roket milik pejuang Palestina. Namun ternyata, roket pejuang Palestina semakin canggih dan diakui bisa memunculkan bencana besar di Sidroit.
Tampaknya sedikit media massa yang mempublikasi suasana peperangan yang terjadi antara pejuang Palestina dan Israel di Beit Hanoun. Padahal dalam peperangan yang berlangsung hampir satu pekan ini, sudah banyak informasi jatuhnya korban di pihak Israel, tidak hanya di pihak Palestina.
Misalkan saja pernyataan tentang tentara Israel yang tewas dan terluka akibat serangan tiba-tiba brigade Izzuddin Al-Qassam, sayap militer Hamas, di Beit Hanun, utara Ghaza. Peristiwa ini terjadi hari Kamis sore (2/11) ketika unit tentara Israel mendatangi suatu desa di utara Ghaza. Salah satu komandan Izzuddin Al-Qassam, Abu Ubaidah, mengatakan, “Satuan pejuang kami menyerang sekelompok tentara Zionis yang jumlahnya sekitar 15 orang. Mereka berjalan dekat dengan masjid Ajamy di Beit Hanun. Saat mereka turun dari mobil dan tank, untuk memeriksa salah satu rumah, kami menyerang mereka dengan RPG, jenis senjata anti tank.”
Komandan Al-Qassam itu menambahkan, “Serangan kami mengenai pasukan Zionis dari jarak dekat, sebagian mereka tewas dan terluka.” Al-Qassam mengatakan bahwa para saksi mata jelas melihat tiga orang jenazah tentara Israel yang tergeletak di jalan. Jumlahnya minimal sepuluh orang yang terluka, dan tiga orang tewas.
Di sisi lain, harian Quds Pers, disebutkan ada lebih dari lima mayat pasukan Israel yang masih tergeletak di jalanan Beit Hanun setelah mereka diserang oleh senjata RPG Al-Qassam. Harian itu menyebutkan bahwa pasukan Israel tidak punya nyali untuk membawa pergi jasad rekan tentara mereka karena khawatir serangan pejuang Palestina.
Abu Ubaidah, mengatakan, “Para pejuang kami menguasai peperangan di Beit Hanun. Mereka menyaksikan jasad tentara Israel di depan mata. Kami ingatkan kepada Zionis Israel untuk segera pergi dan tidak lebih lama bermain-main dengan kematian di Beit Hanun. Kalian akan mendapatkan sesuatu yang tidak kalian duga. Kami akan memenangkan pertarungan ini.” (na-)