Medal of Honor; Tak Akan Pernah Bisa Menghidupkan Kembali Tentara Yang Tewas Di Afghanistan


EA, atau Electronic Arts, sebuah perusahaan game merilis game terbarunya "Medal of Honor." Game ini bergenre perang, dan para gamers memungkinkan bermain sebagai rekan atau kekuatan oposisi dalam sebuah drama perang kontemporer. Para sekutu dalam hal ini adalah tentara AS. "Panggung pertunjukkan"-nya adalah Afghanistan, dan sang oposisi tidak mengherankan, Taliban.

Ada apa memangnya dengan game ini?

Kontroversi bergulir ketika Karen Meredith, seorang ibu yang anaknya tewas dalam perang di sana. Ia diwawancara dalam Fox News. Dalam wawancara itu, Meredith mencela dan mengecam game keluaran EA itu, dengan menyatakan bahwa:

"Perang bukan sebuah permainan, titik, dan fakta bahwa mereka telah melakukan permainan tentang Perang Dunia II, yang jauh dari sejarah kita saat ini. Dan bahwa orang bukan mati dalam Perang Dunia II lagi saat ini, itu sangat jauh."

"Sekarang ini, kita (Amerika) mengalami periode yang buruk dari waktu ke waktu di Afghanistan. Game ini akan dirilis pada bulan Oktober," kata Meredith."Jadi keluarga yang sedang mengubur anak-anak mereka, akan melihat dan memainkan permainan ini. Saya tidak melihat bahwa video game berdasarkan perang saat ini, bisa diterima akal sehat. Ini tidak sopan.

"Anak saya tidakbisa hidup lagi ketika hidupnya berakhir, dan saya harus berurusan dengan hal ini setiap hari … Ini bukan hanya sekadar permainan.." (sa/msnbc)