Keraguan menggayuti hati perasaan warga Muslim di AS, tentang dua calon presiden Amerika Barack Obama dan John McCain. Mereka pesimis siapun yang terpilih sebagai presiden AS nantinya, akan membawa perubahan perilaku pemerintah AS terhadap warga Muslim yang selama ini menjadi target kecurigaan dan diskriminasi.
Warga Muslim AS mengeluhkan sikap kedua kandidat presiden AS itu, yang mengabaikan keberadaan dan eksistensi warga Muslim di AS. "McCain dan Obama sama sekali tidak pernah menyinggung persoalan warga Muslim dan warga Arab Amerika. Kami mengalami diskriminasi hampir setiap hari, " keluh Jana Musleh, 18, pada surat kabar Detroit News edisi Sabtu (5/7).
Sebagian besar warga Muslim merasa dua kandidat presiden AS dalam pemilu kali ini, sengaja menjaga jarak dan malu jika kelihatan dekat dengan para imam Muslim di depan publik. McCaind dan Obama lebih sering berkunjung ke sinagog dan gereja ketimbang berkunjung ke masjid untuk berdialog dengan warga Muslim.
"Saya merasa saya sedang kalah perang. Mereka sangat takut bicara tentang Islam, karena mereka tidak tahu mau bicara apa, " ujar Eftikhar Saleh, seorang guru di Star International Academy di Dearborn Heights yang juga relawan kampanye untuk Obama.
Saleh menambahkan, Obama dan McCain tidak tahu apa yang ada dalam pikiran publik Amerika karena sudah ada ketakutan dan stigma bahwa Islam adalah agama yang berbahaya, sehingga kedua kandidat presiden itu tidak mau bersentuhan dengan hal-hal yang terkait dengan Islam dan Muslim.
Padahal saat ini ada sekitar enam sampai tujuh juta Muslim di AS, yang seharusnya bisa menjadi suara potensial dalam pemilu di AS yang tinggal empat bulan lagi. Obama yang menyatakan dirinya sebagai pengikut Persekutuan Gereja Trinitas Kristus, secara terang-terangan menolak jika dirinya dikait-kaitkan dengan Islam dan Muslim. Juru kampanye Obama bahkan sempat minta maaf, karena melarang perempuan berjilbab duduk di dekat podium saat Obama akan menggelar kampanyenya. Mereka takut dalam latar belakang foto-foto kampanye Obama terlihat perempuan-perempuan berjilbab.
McCain tak kalah Islamofobia-nya dengan Obama. McCain membuat warga Muslim AS berang karena menolak untuk menghentikan pernyataan-pernyataan yang mengkait-kaitkan ekstrimis dengan Islam dan memberikan label teroris pada umat Islam.
Sikap Obama dan McCain sangat bertolak belakang dengan janji-janji kampanye mereka yang menyatakan akan merangkul semua rakyat Amerika dari berbagai latar belakang ras dan agama. (ln/iol)