MCB Cabut Boikot Peringatan Hari Holocaust

Keputusan Muslim Council of Britain (MCB)-salah satu organisasi Muslim terbesar di Inggris-untuk mengakhiri boikot terhadap peringatan Hari Holocaust atau Holocaust Memorial Day, memicu pro dan kontra di jajaran pengurusnya.

Namun komunitas Yahudi di Inggris menyambut baik keputusan MCB. "Saya yakin ini merupakan langkah ke arah yang benar, " kata Rabbi Barry Marcus dari Sinagog Great Portland.

Menurut Rabbi Marcus, masih banyak yang harus dilakukan untuk meningkatkan hubungan antara komunitas Muslim dan komunitas Yahudi. Untuk itu semua kendala harus dihapuskan.

Dalam pernyataan resminya MCB menyatakan, banyak pihak yang menyarankan MCB seharusnya berpartisipasi dalam peringatan Holocaust Memorial Day. Itulah sebabnya, MCB memutuskan untuk selanjutnya, MCB akan ikut peringatan hari Holocaust, setelah menyatakan memboikotnya sejak tahun 2003.

"MCB bersama dengan pihak-pihak lainnya, akan melanjutkan kerjasama atas event-event peringatan untuk mengenang peristiwa genosida, untuk menghormati para korban seluruh peristiwa genosida, " demikian pernyataan MCB.

Holocaust Memorial Day diperingati setiap tanggal 27 Januari dan Liverpool dipilih sebagai kota tempat peringatan hari Holocaust untuk tahun 2008.

Selain kalangan Yahudi dan umat Kristiani, warga Muslim Inggris mendukung keputusan MCB. Tapi sebagian anggota MCB lainnya.

Salah seorang di lingkungan MCB yang tidak mau disebut namanya mengungkapkan, "Beberapa anggota MCB tidak melihat adanya alasan untuk mengubah ketetapan boikot itu dan mereka merasa bahwa keputusan mengakhiri boikot karena adanya tekanan dan kecaman yang dilontarkan ke MCB. "

Sumber itu menyatakan, sebagian anggota MCB yang tidak setuju MCB mencabut boikot peringatan hari Holocaust menginginkan MCB tetap berpegang teguh pada apa yang diyakini benar.

Pemuka Muslim di Inggris Anas Al-Tikriti juga mengkritik keputusan MCB. "Episode ini menyedihkan. Meski demikian, umat Islam dan non-Muslim tidak akan pernah melupakan Paletina, " tulis Al-Tikriti di harian Guardian edisi Selasa (4/12).

"Hanya waktu yang akan bicara sejauh mana dampak ini pada MCB, baik secara internal maupun dampak lainnya, apalagi statusnya sebagai payung organisasi warga Muslim, " sambung Al-Tikriti.

Namun asisten sekjen MCB Inayat Bunglawala menyatakan, keputusan MCB mengakhiri boikot sudah dibicarakan sejak tahun 2003, ketika MCB menolak hadir dalam peringatan Holocaust Memorial Day.

"Selama itu MCB dituding anti-semit dan dianggap tidak sensitif terhadap penderitaan yang dialami bangsa Yahudi pada peristiwa Holocaust, " kata Inayat.

"MCB melakukan pemungutan suara tiap tahun dan tahun ini mayoritas anggota MCB merasa ketidakikutsertaan MCB dalam Holocaust Memorial Day lebih banyak membawa mudharat daripada manfaatnya, " tukasnya. Dan berdasarkan hasil voting itu, MCB memutuskan untuk mengakhir boikot. (ln/iol)