Menurut informasi, jet itu adalah pesawat pribadi yang sama yang digunakan Netanyahu beberapa kali untuk kunjungannya ke Rusia, bertemu dengan Presiden Vladimir Putin.
Hingga kini kantor kepresidenan Zionis-Israel dan Kedutaan AS untuk penjajah Israel belum memberikan komentar. Pernyataan juga belum disampaikan oleh pemerintah Saudi.
Dilansir dari Al Jazeera, seperti diketahui Amerika Serikat tengah membujuk beberapa negara Teluk untuk mengikuti jejak Uni Emirat Arab dan Bahrain, yang telah tunduk kepada Zionis-Israel.
Namun Saudi sejauh ini di atas kertas menolak bekerjasama dengan penjajah, dengan mengatakan tujuan Palestina merdeka harus ditangani terlebih dahulu, walau diam-diam Saudi telah bekerjasama dengan pentolan Zionis ini salah satunya dalam pelatihan pasukan elit pengawal kerajaan, Saudi Arabian National Guard (SANG).
Beberapa waktu lalu, Menteri Luar Negeri Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud, mengatakan negaranya mendukung kerjasama dengan penjajah Zionis untuk waktu yang lama. Tetapi satu hal yang sangat penting harus terjadi terlebih dahulu yakni kesepakatan damai permanen dan penuh antara Zionis-Israel dan Palestina.
Selama pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi bulan lalu, Pompeo telah mendesak Saudi untuk bekerjasama dengan penjajah Israel.
“Kami berharap Arab Saudi akan mempertimbangkan untuk ‘menormalisasi’ hubungannya juga, dan kami ingin berterima kasih kepada mereka atas bantuan yang telah mereka dapatkan dalam keberhasilan Persetujuan Abraham sejauh ini,” kata Pompeo. []