Mayoritas Rakyat Denmark Kecam Koran yang Publikasikan Kembali Kartun Rasulullah

Media massa Denmark boleh saja bersikap arogan mempublikasikan kembali kartun-kartun Nabi Muhammad Saw, dengan alasan kebebasan ekspresi. Namun sebagian masyarakat Denmark, mengkritik sikap media massa di negaranya dan tidak membenarkan tindakan pencetakan ulang kartun-kartun kontroversial tersebut.

Sebuah polling yang dilakukan lewat telepon selama tiga hari, mulai tanggal 11-13 Maret kemarin menunjukkan bahwa mayoritas responden tidak setuju dengan sikap 17 harian Denmark yang mempublikasikan kembali kartun-kartun yang melecehkan Rasulullah.

Polling dilakukan oleh Ramboell Management terhadap 1.049 warga Denmark yang berusia di atas 17 tahun. Dari jumlah responden itu, menurut hasil polling, 58 persen menyatakan bahwa mencetak ulang kartun-kartun Nabi Muhammad Saw merupakan tindakan yang salah.

Hasil polling tersebut sangat kontras dengan dukungan publik ketika kartun-kartun itu pertama kali di publikasikan oleh harian Jyllands Posten pada September 2005. Akibat penerbitan kartun-kartun tersebut, Denmark harus menanggung kerugian besar akibat dampak boikot produk Denmark yang dilakukan oleh dunia Islam.

Boikot kembali dilakukan menyusul penerbitan kembali kartun-kartun Nabi Muhammad Saw oleh 17 koran Denmark belum lama ini. Supermarket-supermarket di negara-negara kawasan Teluk, kini tidak lagi menjual produk-produk asal Denmark sebagai bentuk protes atas penerbitan kembali kartun-kartun tersebut. Bagaimana dengan negara kita? (ln/al-arby)