Sebuah survei terbaru menunjukkan bahwa rakyat AS sudah tidak percaya lagi dengan kebijakan luar negeri pemerintahan Bush dan mayoritas ragu pemerintahan Bush sudah berkata jujur tentang perang di Irak dan Afghanistan.
Kesimpulan survei yang dilakukan Public Agenda dan jurnal Foreign Affairs menyebutkan, sikap publik AS terhadap cara pemerintahan Bush melaksanakan kebijakan luar negerinya, makin negatif.
"Publik bukan hanya ragu bahwa kebijakan luar negeri AS mencapai sukses, tapi juga ada kecenderungan makin meningkatnya sikap skeptis masyarakat apakah segala sesuatunya bisa mengubah situasi, " demikian kesimpulan survei tersebut.
Hasil survei menunjukkan, hanya 33 persen responden yakin bahwa AS sudah melakukan upaya terbaiknya untuk menciptakan perdamaian antara Palestina dan Israel. Prosentase ini turun dari survei tahun 2005 lalu, yang mencapai 45 persen.
Sekitar 65 persen responden mengatakan bahwa hubungan AS dengan dunia internasional mengarah pada "jalur yang salah" dan mayoritas responden meyakini bahwa citra AS di luar negeri sangat negatif. Namun sekitar 69 persen responden memberi nilai A dan B dalam hal membantu negara-negara lain yang dilanda bencana alam.
Dari hasil survei terbaru ini diketahui bahwa kepercayaan publik makin menurun bahwa kebijakan pemerintahan Bush mampu meningkatkan keamanan dalam negeri AS.
Sementara itu, ditanya apakah pemerintahan Bush sudah berkata jujur tentang perang Irak, 52 persen responden mengatakan "sama sekali tidak" atau "tidak sepenuhnya mengatakan kebenaran. " Sementara untuk pertanyaan yang sama tentang perang di Afghanistan, 48 persen responden mengatakan bahwa pemerintahan Bush "tidak jujur" atau "tidak terlalu jujur." (ln/iol)