Untuk jutaan umat Muslim yang tunaikan ibadah haji memenuhi bukit Arafah, Jumat kemarin . Mereka terpaku dalam doa dan permohonan, jamaah menghabiskan seluruh hari di Arafah . Ini merupakan puncak ritual haji yang tetap tidak berubah sejak abad ke-7.
Salah seorang pria muslim asal Inggris pertama dilaporkan ketika mengalami hari Arafah adalah Jospeh Pitts, seorang pelaut dari Exeter, yang mencatat pengalaman haji pertamanya di tahun 1680 di Arafah, ia terpesona dengan apa yang ia saksikan: “Itu adalah pemandangan yang mampu untuk menembus hati seseorang, melihat ribuan umat Islam dengan pakaian mereka mensimbolkan kerendahan hati , dengan kepala polos mereka, dan pipi disiram dengan air mata.
“Berdiri di dataran Arafat seperti berhubungan langsung dengan Allah . , “jelas salah satu jamaah asal Inggris , “selalu ada keinginan yang kuat untuk kembali lagi , jadi aku bersemangat di hari Arafat dengan berpuasa .” tambahnya.
Saleha Dawood, mengatakan , “Ada begitu banyak bahasa yang dituturkan di sini. Selalu ada bantuan dan arahan. Mayoritas [peziarah] sangat sopan satu sama lain. Kalau ada saling dorong atau mendorong, mengingatkan untuk tenang dengan senyum baik. ”
Dia menambahkan: “Saya sudah berdoa bersama orang-orang dari Thailand, Malaysia, Indonesia, Nigeria, Tunisia, China, … Orang-orang terus-menerus berbagi makanan mereka … Sementara sebagian besar komunikasi adalah melalui gerakan tangan atau bahasa Inggris, ada banyak kasih sayang dan semangat kemurahan hati. . ”
Dan sebagian besar umat Islam di dunia merayakan hari Iedul Adha pada hari sabtu ini, disayangkan pada tahun ini pemerintahan Indonesia berbeda dengan mayoritas dunia, dengan menetapkan hari raya iedul Adha 2 hari setelah hari Arafah. (Arby/Dz)