Maulana Fazlullah, salah satu tokoh Taliban yang paling dicari pemerintah Pakistan, berhasil meloloskan diri ke Afghanistan.
Padahal sejumlah pejabat Pakistan meyakini bahwa Fazlullah, pemimpin dan pendiri gerakan Taliban di Lembah Swat Pakistan itu, mengalami luka parah bahkan disebut-sebut sudah tewas pada bulan Juli kemarin.
Tapi repoter BBC di Peshawar yang melakukan wawancara itu meyakini bahwa suara orang bicara padanya adalah suara Fazlullah, karena ia sudah pernah bertemu dengan Fazlullah dua kali dan mengenali gaya bicaranya.
Nomer telepon yang dihubungi reporter BBC itu adalah nomer telepon Afghanistan dan Fazlullah terdengar sangat bersemangat saat diwawancarai hari Senin (16/11).
"Saya berhasil masuk ke Afghanistan dengan selamat. Kami akan melakukan serangan balasan dengan kekuatan penuh terhadap militer Pakistan di Swat," ancam Fazlullah dalam wawancara dengan BBC bahasa Urdu.
Dalam wawancara tersebut Fazlullah mengecam Pakistan yang mengklaim operasi militer mereka memberangus Taliban di Swat, sukses. Pakistan, kata Fazlullah, seharus mencegah serangan-serangan pesawat tanpa awak militer AS dan menghentikan operasi para tentara bayaran yang disewa AS dari perusahaan jasa keamanan swasta Blackwater, di Pakistan.
Fazlullah juga mengancam pejabat Pakistan agar lebih berhati-hati akan serangan balasan dari Taliban Pakistan. "Para pejabat pemerintah harus waspada, terutama Mian Iftikhar Hussain-menteri penerangan North West Frontier Province (NWFP)-yang nasibnya bakal serupa dengan Najibullah," ancamnya.
Najibullah yang dimaksud adalah Dr Najibullah, mantan presiden Afghanistan yang dihukum gantung oleh Taliban, saat kelompok itu berhasil menguasai kota Kabul pada tahun 1996.
Fazlullah juga mengecam rencana pemerintah AS menambah pasukan di Afghanistan. Dengan sinis ia berkata, bahwa AS sebenarnya tidak perlu mengirim pasukan tambahan, karena Pakistan dan ratusan ribu tentaranya sudah ikut berperan dalam memperkuat agenda-agenda AS di Pakistan dan Afghanistan.
Sebagai tokoh Taliban yang paling dicari oleh aparat Pakistan, Maulana Fazlullah sempat "menghilang" selama beberapa bulan. Selama itu, muncul berbagai laporan yang menyebutkan bahwa Fazlullah sudah mati atau tertangkap oleh aparat militer Pakistan. Otoritas Pakistan mengklaim bahwa Fazlullah mengalami luka serius dalam sebuah operasi militer Pakistan.
Pihak Taliban Pakistan membantah semua klaim tersebut dan wawancara Fazlullah dengan BBC seakan menunjukkan kembali Fazlullah ke "medan perang" dan membangkitkan moral perjuangan kelompok Taliban Pakistan yang digempur habis-habisan oleh militer Pakistan dengan dukungan AS. (ln/bbc)