Mau Kemana Afghanistan, Ki-Moon?


Ban Ki-Moon, sekretaris jenderal PBB, itu sudah menyerah. Ia tidak tahu lagi bagaimana menangani Afghanistan saat ini. Semuanya sudah berantakan, dan seperti tidak mempunyai jalan keluar lagi, selain pertumpahan darah terus-menerus antara pasukan asing yang dimotori Amerika melawan para pejuang tanah air Taliban.

Saat ini, situasi keamanan di Afghanistan makin memburuk dibandingkan tahun lalu. Jalanan di Kabul sudah berubah dramatis. "Jika tren negatif ini tidak diperbaiki, ada risiko bahwa situasi yang memburuk secara keseluruhan akan tak lagi bisa dicegah. Kami tidak sanggup lagi menghadapi ini." Ki-Moon pasrah.

Ki-Moon berpendapat bahwa pemilu yang curang semakin menambah rumit penyelesaian permasalah Afghanistan. Korupsi pun jelas, tidak pernah selesai. Laporan PBB menyebutkan rata-rata per bulan, terjadi 1.244 insiden pada kuartal ketiga 2009, meningkat 65 persen dari 2008. PBB mencatat 784 konflik yang berhubungan dengan korban sipil antara Agustus dan Oktober, naik 12 persen dari periode yang sama di tahun 2008.

Secara tidak langsung, Ki-Moon menyalahkan Taliban, dengan alasan mereka mencegah partisipasi rakyat dalam pemilu, dan menghalangi bantuan yang akan diberikan oleh badan-badan internasional kepada masyarakat. Saat ini, tercatat lebih dari 600 personil internasional berada di Afghanistan, jumlah yang sangat banyak.

Seperti diketahui, saat ini, PBB menempatkan UNAMA, Misi politik yang diarahkan oleh Departemen Operasi Penjaga Perdamaian, dibentuk oleh Dewan Keamanan pada tahun 2002 untuk memberikan saran strategis dan politik untuk proses perdamaian setelah pengusiran Taliban. Saat ini memiliki sekitar 1.500 karyawan.

Seharusnya Ki-Moon sadar. Sebagai sekjen PBB, ia mempunyai tugas besar untuk membuat Afghanistan menjadi rumah sendiri bagi rakyatnya. Bagaimana Anda bisa nyaman menjalani kehidupan sehari-hari jika yang Anda lihat di setiap sudut dan ruangan adalah tentara yang membawa-bawa senjata? Laporan PBB hanya bersifat statistik belaka, dan kenyataannya, keadaan Afghanistan mungkin bisa jauh lebih buruk daripada itu. Kita tidak pernah tahu. (sa/un)