Persatuan Masyarakat Yahudi di Perancis yang tergabung dalam Jewish French Union for Peace (JFPP) mengkritik sikap AS, Uni Eropa dan Israel atas kemenangan Hamas dalam pemilu parlemen dan menyerukan agar semua pihak menghormati pilihan demokratis rakyat Palestina.
"Kampanye di media-media massa yang menilai Hamas sebagai ancaman bagi proses perdamaian di Timur Tengah dan tidak ingin melakukan negosiasi damai dengan Israel telah dihembus-hembuskan semenjak Hamas memperoleh kekuasaan dalam demokrasi yang sebenarnya," kata JFPP dalam pernyataan resminya.
Lebih lanjut JFPP yang berbasis di Paris ini menyatakan, alasan-alasan yang lemah juga digunakan untuk mempertanyakan tujuan perdamaian mantan pemimpin Palestina almarhum Yasser Arafat dan memberikan dasar bagi pemerintahan Ariel Sharon yang didukung AS untuk menerapkan langkah-langkahnya secara sepihak.
Dalam keterangannya yang berjudul "Diakhirinya pendudukan adalah satu-satunya solusi setelah kemenangan Hamas" JFPP menegaskan bahwa rakyat Palestina sudah menyatakan pilihannya pada kelompok pejuang itu ‘yang tanpa diragukan akan mengakhiri penduduk.’
"Rakyat Palestina mengatakan ‘tidak’ untuk penindasan, kemiskinan, keputusasaan, pembangunan tembok pemisah di Tepi Barat dan perusakan terhadap tatanan masyarakat mereka," tulis JFPP.
"Dan kemenangan Hamas itu juga pilihan untuk menentang penistaan Israel terhadap rakyat Palestina dan merajalelanya korupsi di dalam tubuh otorita Palestina."
JFPP berpendapat, perdamaian tidak akan tercapai kecuali rakyat Israel dan rakyat Palestina diperlakukan sama. "Keadilan, kembalinya para pengungsi, pembebasan para tahanan warga Palestina, pengakuan terhadap hak-hak rakyat Palestina dan pembongkaran semua pemukiman Yahudi adalah satu-satunya cara untuk mencapai perdamaian," tulis JFPP di akhir keterangannya.
Pada saat yang sama, Dewan Perwakilan Instutusi-Institusi Yahudi di Perancis (CRIF) justru mengungkapkan kekhawatirannya akan kemenangan Hamas yang dianggap akan menimbulkan banyak persoalan.
Muslim Kanada Desak Pemerintahnya Hormati Kemenangan Hamas
Selain JFPP, Canadian Islamic Congress (CIC) juga mendesak pemerintah Kanada, khususnya Perdana Menteri Stephen Harper untuk menghormati hasil pemilu Palestina yang demokratis dan menerapkan kebijakan yang seimbang terhadap Timur Tengah.
"Rakyat Palestina patut diberikan ucapan selamat atas pemilu mereka baru-baru ini yang sudah dilaksanakan dengan bebas, adil dan demokratis," kata Ketua CIC, Muhammad Al-Masri.
Desakan warga Muslim Kanada ini, berkaitan dengan pernyataan PM Harper yang baru akan dilantik 6 Februari nanti yang mengatakan bahwa pemerintahnya tidak akan mengakui Hamas sepanjang Kanada masih mendukung ketetapan yang menyatakan Hamas sebagai organisasi teroris. Harper menyatakan, mengakui Hamas merupakan ‘langkah mundur yang serius terhadap upaya perdamaian dan hanya akan memperluas tindak kekerasan."
CIC menyatakan bahwa Hamas harus diberi kesempatan yang sama untuk membuktikan dirinya sendiri dalam fase baru sejarah di Timur Tengah. "Kami yakin, melibatkan Hamas ke dalam proses politik yang terlegitimasi dan membuka dialog yang konstruktif akan membantu Hamas untuk lebih moderat dalam kebijakan-kebijakannya," kata CIC dalam keterangan resminya. (ln/iol)