Masyarakat dunia ternyata menilai Amerika Serikat lebih berbahaya dibandingkan Iran. Hal ini terlihat dari hasil polling yang dilakukan Pew Global Attitudes di 15 negara di mana 12 negara di antaranya mengatakan, invasi AS ke Irak lebih membahayakan perdamaian dunia dan stabilitas global daripada program nuklir Iran.
Polling tersebut melibatkan 17.000 responden di 15 negara. Di Eropa, responden asal Spanyol menempati prosentase tertinggi, sekitar 56% dari semua responden yang mengatakan bahwa kehadiran AS di Irak lebih berbahaya dibandingkan dengan masalah nuklir Iran. Selanjutnya, negara yang respondennya paling banyak menyatakan hal serupa adalah responden dari dari Rusia, 45% dan Perancis, 36%.
Di Inggris, negara sekutu AS dalam perang Irak, 41%-34% responden juga menyatakan, bukan Iran yang menjadi bahaya besar bagi stabilitas di Timur Tengah dan perdamaian dunia, tapi kehadiran pasukan AS di Irak.
Negara-negara lain yang mayoritas respondennya mengatakan AS lebih berbahaya dari Iran antara lain Turki 66%, Yordania 58% dan Mesir 56%. Sementara responden di Pakistan hanya 28 persen yang mengatakan AS berbahaya dibandingkan Iran.
Hasil polling tersebut mengindikasikan bahwa citra AS di mata dunia makin merosot dan dukungan terhadap apa yang disebut AS sebagai perang melawan terorisme menurun tajam, bahkan di negara-negara yang menjadi sekutu AS.
Lembaga Pew Global Attitudes menyatakan,"Perang di Irak terus menyeret opini tentang AS, bukan hanya di negara-negara yang mayoritas berpenduduk Muslim, tapi di Eropa dan Asia."
Pew menambahkan, opini positif tentang AS makin menurun di hampir 15 negara yang mereka survei. Yang paling signifikan terjadi India dan Indonesia. Di India, citra AS menurun dari 71% menjadi 56% dan di Indonesia menurun dari 38% menjadi 30%. Di Spanyol, meski pernah menjadi target serangan bom teroris dua tahun lalu, responden yang mendukung perang AS terhadap terorisme menurun drastis dari 76% menjadi 19%.
Hasil polling juga menunjukkan makin menurunnya citra kepemimpinan Presiden AS George W. Bush di mata masyarakat dunia.
Di Inggris, hanya 30% responden yang masih percaya dengan Presiden AS, prosentase ini menurun dibandingkan tahun lalu yang mencapai 37%. Hal yang sama terjadi di kalangan masyarakat Jerman 25%, Perancis 15 persen, Spanyol 7%, Rusia 21%, Indonesia 20%, Pakistan 10% dan yang tingkat kepercayaan masyarakatnya pada Bush paling rendah adalah negara Mesir, Yordania dan Turki.
Sementara di negara India dan Nigeria, tingkat kepercayaan masyarakatnya pada Bush masih cukup tinggi, masing-masing 56% dan 52%.
Dalam sejarah presiden Amerika, Bush adalah presiden AS yang mencapai level paling rendah dalam hal dukungan dari rakyatnya, di mana tiga dari lima warga AS meyakini bahwa invasi AS ke Irak pada 2003 adalah sebuah kesalahan. Belakangan, makin banyak rakyat AS yang menentang perang AS di Irak dan menuntut pemerintahnya segera menarik ratusan ribu tentaranya dari Irak. (ln/iol)