Massa Ikhwanul Muslimin : Kami Siap Syahid dan menuju Ke Surga atau Kami Kembalikan Legitimasi Presiden

mursi sholatKamis, Ratusan ribu pendukung Mohammad Mursi turun ke jalan di kota pesisir Alexandria dan di Ismailia untuk menyerukan kembali  kekuasaan dikembalikan kepada presiden pertama yang dipilih secara demokratis.

Intervensi militer yang didukung oleh massa sekuler, termasuk para pemimpin liberal akan menerapkan pemilu baru dengan membuat aturan konstitusi baru.

Pendukung Mursi mengatakan mereka bersedia mengorbankan nyawa mereka untuk mengembalikan legitimasi.

“Saya ingin memberitahu kepada semua orang, di seluruh dunia, bahwa Mursi adalah presiden yang sah. Tidak peduli apa yang telah terjadi, dia adalah presiden yang sah. Setiap hari, Anda akan melihat protes seperti ini, “Mohamed Hameedo Alexandria, mengatakan kepada Reuters TV.

Para pengunjuk rasa meneriakkan ‘Lawan Menteri Pertahanan Abdel Fattah al-Sisi’  dan beberapa spanduk yang berbunyi: “Tidak untuk Kudeta”.

Sebuah koalisi Islam yang dipimpin oleh Ikhwanul menyerukan rakyat Mesir di seluruh negara itu untuk Demonstrasi protes dalam Khutbah sholat Jum’at sebagai awal dukungan yang berkelanjutan atas Mursi dan bagaimana pihak militer akan menghadapi dan berurusan dengan seruan itu.

“Pendapat saya tentang pernyataan kemarin dari Sisi (Menteri Pertahanan Mesir Abdel Fattah al-Sisi) adalah bahwa Insya Allah, keputusan ini tidak ada gunanya. Dengan kehendak Allah kita semua bersedia untuk syahid dan kami berada di sini pada hari ini dan berencana untuk berada di sini setiap hari sampai legitimasi Presiden dikembalikan – legitimasi Dr Mohamed Mursi. Kami bersedia untuk meninggalkan kehidupan dunia kita untuk Dr Mursi. Insya Allah, kami akan terus, entah lebih cepat ke surga atau legitimasi dikembalikan , Insya Allah, “kata Al-Sayed Ezzat dari Ismailia mengatakan.

PBB, Amerika Serikat dan beberapa negara lain di dunia ternyata tidak mengutuk kudeta atas  Mursi sebagai kudeta militer. Setiap Negara biasanya yang melakukan kudeta militer akan mendapatkan sanksi dari dunia, tetapi kudeta di Mesir ini ternyata mereka berdiam diri.

Angkatan bersenjata Mesir telah berada di jantung kekuasaan sejak 1952 saat militer  menggulingkan Raja Farouk.

Protes yang mendorong militer untuk langkah kudeta atas Mursi saat ini berakar karena kekalahan oposisi liberal atas kelompok Islamis pada pemilu sebelumnya.

Kejatuhan pemimpin  Islam yang terpilih di  Mesir, setelah euphoria revolusi Arab Spring yang melanda wilayah tersebut pada tahun 2011, menimbulkan pertanyaan tentang masa depan politik Islam di kawasan Timur Tengah. (Arby/Dz)