Sebuah masjid di negara bagian AS Midwestern Missouri hancur total dalam serangan pembakaran, serangan kedua yang menghantam tempat ibadah tersebut lebih dari sebulan.
Kantor Jasper County Sheriff mengatakan, kebakaran di Islamic Society Joplin dilaporkan terjadi sekitar pukul 3:40 (0840 GMT), AFP melaporkan Senin kemarin (6/8).
“Bangunan ini benar-benar hancur,” kata Sharon Rhine, juru bicara untuk kantor, mencatat bahwa tidak ada korban luka dan belum ada tersangka yang dicurigai.
“Tidak ada yang ditangkap. Mereka tidak ingin menyebutnya sebagai kejahatan rasial tanpa informasi atau pengetahuan yang jelas,” tambah Rhine.
Pemimpin Islamic Society, Imam Lahmuddin, mengatakan dia “sedih dan terkejut” dengan kebakaran yang terjadi.
“Kami hanya mengambil ini sebagai ujian dari Allah. Allah sedang menguji kami. Ini adalah bulan Ramadhan. Kami sedang berpuasa. Kita tidak seharusnya marah, kita tidak seharusnya mengatakan sesuatu yang buruk,” kata Lahmuddin. “Tapi itu tidak hanya untuk bulan ini, tetapi untuk setiap hari dalam kehidupan kita. Dalam Ramadhan kita lebih berhati-hati dalam menjaga lidah kita, untuk tidak mengatakan apapun yang tidak pantas.”
Pada tanggal 4 Juli lalu gedung yang sama menjadi sasaran serangan pembakaran yang gagal. Tidak ada penangkapan yang dilakukan dan FBI menawarkan hadiah 15 ribu dolar bagi informasi yang mengarah pada penangkapan dan dakwaan terhadap pelaku kejahatan yang dicurigai.
Anggota masyarakat lokal mengatakan kebakaran adalah salah satu dari serangkaian serangan terhadap masjid mereka sejak didirikan pada tahun 2007.
“Sejak berdirinya masjid, kita sudah terus-menerus diserang,” kata mantan anggota dewan masjid Navid Zaidi.
Insiden Senin itu terjadi sehari setelah sebuah penembakan di sebuah kuil Sikh di pinggiran Milwaukee dari Oak Creek di Wisconsin, yang menewaskan enam orang.(fq/prtv)